BERITAUNGGULAN.COM, PAREPARE — Komitmen memperkuat dakwah di wilayah timur Indonesia kembali mendapat tonggak penting. Sebanyak 15 santri Sekolah Dai Hidayatullah (SDH) resmi menuntaskan pendidikan melalui ujian terbuka Syarah Matan Jazari, kitab klasik abad ke-14 karya Imam Al-Jazari yang menjadi rujukan utama dalam ilmu tajwid dan qira’at.
Ujian ini bukan hanya menjadi akhir dari proses belajar, tetapi juga penanda kesiapan mereka untuk terjun langsung dalam medan dakwah, menjangkau pelosok nusantara yang masih minim layanan keagamaan.
Prosesi wisuda digelar secara khidmat di Gedung Dakwah Hidayatullah Parepare pada Ahad (28/7/2025), dengan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, mulai dari pejabat daerah, ulama, hingga perwakilan masyarakat.
Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Selatan, Nasri Bohari, menegaskan bahwa Sekolah Dai adalah bagian dari strategi membangun sistem dakwah yang terencana dan berkelanjutan.
“Setiap angkatan memang tidak banyak, tapi efeknya besar. Para alumni langsung ditugaskan ke daerah-daerah terpencil di Sulsel, Sulbar, hingga Sultra,” jelasnya.
Wisuda kali ini merupakan angkatan keenam, menandai keberlanjutan SDH dalam melahirkan kader dakwah muda yang tangguh dan siap mengabdi.
BMH Sulsel Komitmenkan Beasiswa Rp 48 Juta
Pada momen penutupan, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Sulawesi Selatan menyampaikan kabar menggembirakan. Lembaga ini menyatakan komitmennya untuk memberikan beasiswa sebesar Rp 48 juta guna mendukung keberlanjutan pendidikan para dai selama satu tahun ke depan.
Penandatanganan komitmen tersebut disaksikan oleh Kepala Bappeda Kota Parepare, perwakilan Hidayatullah Sulawesi Barat, serta Dewan Murabbi Hidayatullah Sulsel.
“Kami percaya bahwa investasi pada pendidikan dai adalah investasi strategis bagi masa depan umat,” tegas Kadir, Kepala BMH Sulsel.
Dengan dukungan beasiswa dari BMH, program Sekolah Dai tak hanya mencetak dai muda, tapi juga membangun jejaring dakwah yang sistematis, khususnya di wilayah-wilayah yang masih membutuhkan sentuhan spiritual.
Langkah ini menjadi contoh sinergi nyata antara lembaga zakat dan gerakan dakwah dalam menciptakan dampak sosial-keagamaan yang luas dan berkelanjutan. /Herim
