BERITAUNGGULAN.COM, Jakarta – Sebanyak 50 ekor sapi perah bunting jenis Frisian Holstein asal Australia tiba di Indonesia untuk pertama kalinya, menjadi langkah strategis dalam mempercepat investasi di sektor peternakan. Kehadiran sapi-sapi ini menandai komitmen pemerintah dalam meningkatkan ketersediaan susu nasional sekaligus mendukung program Makan Bergizi Gratis dan Minum Susu.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, mengungkapkan bahwa impor sapi perah bunting ini adalah bagian dari rencana besar pemerintah untuk menambah populasi sapi perah secara signifikan. “Kehadiran sapi ini menunjukkan kolaborasi nyata antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung target swasembada susu nasional,” ujar Agung saat menyaksikan langsung kedatangan sapi-sapi tersebut di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (3/12).
Sapi-sapi bunting ini akan ditempatkan di Lampung di bawah pengelolaan PT Juang Jaya Abdi Alam. Selain memproduksi susu, sapi ini juga diharapkan melahirkan pedet (anak sapi) yang akan membantu meningkatkan populasi ternak dalam negeri.
“Dengan usia kebuntingan antara 3 hingga 7 bulan, sapi-sapi ini diprediksi mulai memproduksi susu pada pertengahan tahun depan. Langkah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan susu lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional,” tambah Agung.
Dalam kesempatan yang sama, Indonesia juga menerima 600 ekor bibit domba dan kambing perah. Bibit tersebut terdiri dari 400 domba Droper dan 200 kambing perah jenis Saanen yang dikelola oleh PT Samana Agri Yasa. Bibit ini akan dikirim ke Cilacap, Jawa Tengah, untuk melalui proses karantina sebelum mulai dikembangkan.
“Domba dan kambing perah ini akan memperluas diversifikasi produksi susu, membuka peluang usaha baru, dan memperkuat subsektor peternakan secara keseluruhan,” jelas Agung.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, sebelumnya menegaskan bahwa peningkatan investasi di sektor peternakan adalah langkah penting untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia. Ia berharap program ini menjadi contoh bagi investor lain untuk berkontribusi dalam pembangunan subsektor peternakan.
“Kami targetkan penambahan 1 juta ekor sapi perah dalam lima tahun ke depan. Langkah ini menjadi fondasi untuk mencapai swasembada susu dan membuka peluang besar dalam pasar peternakan global,” ujar Andi.
Kedatangan sapi perah bunting dan bibit ternak lainnya ini bukan sekadar investasi, melainkan langkah konkret untuk memperkuat ekonomi berbasis agribisnis dan menjamin kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan produk bergizi. Dengan sinergi pemerintah dan swasta, harapan untuk swasembada susu semakin nyata.
dok foto: Dirjen PKH