PENERAPAN TEKNOLOGI KEGIATAN PKM DALAM UPAYA ELIMINASI SKABIES DI PESANTREN

Oleh: Yani Triyani (Dosen tetap Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung)

BERITAUNGGULAN.COM, BANDUNG – Penyakit skabies adalah suatu penyakit yang sangat erat kaitannya dengan faktor kebersihan diri seseorang. Berdasarkan beberapa hasil penelitian penyakit tersebut berhubungan dengan frekuensi dan kebiasaan mandi seseorang, terutama para santri yang berada di pesantren dengan kondisi jamban dan sarana air bersih yang belum sesuai standard kesehatan.

Berdasarkan hasil penelitian tim pengabdi sebelumnya, telah ditemukan salah satu faktor yang dapat membantu peningkatan kualitas perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah dengan pelatihan santri sebagai kader kesehatan, penyuluhan kesehatan menggunakan buku saku Santri Sehat yang pernah diujicobakan dan dengan metode tutorial (metode problem base learning). Upaya-upaya yang telah dilakukan masih memerlukan waktu untuk mencapai suatu keberhasilan menuju eliminasi skabies di pesantren.

Salah satu upaya lain yang diujicobakan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan pendanaan Hibah Kementerian Pendidikan, Budayaan, Riset Dan Teknologi tahun anggaran 2024. Pengabdi mencoba melakukan inovasi melalui pelatihan pembuatan sabun herbal berbasis minyak kelapa, dan ekstrak buah tin berdasarkan hasil penelitian salah satu tim pengabdi yang menemukan bahwa ekstrak buah tin, sebagai upaya eliminasi skabies di pesantren.

Hal ini dilakukan, karena berdasarkan hasil survey banyak santri yang mengalami infeksi skabies dengan terinfeksi sekunder bakteri, sedangkan berdasarkan hasil penelitian tim pengabdi sebelumnya, ekstrak buah tin mempunyai daya antibakteri, dan santri terjangkit penyakit skabies adalah yang bermasalah dengan kebiasaan mandinya, baik dari segi frekuensi dan kualitas air mandinya.

Adapun alasan pelatihan pembuatan sabun berbasis minyak kelapa dilakukan, mengingat daerah pesantren Sabilunnajat di daerah kecamatan Rancah kabupaten Ciamis, berada di daerah penghasil kelapa terbanyak di Jawa Barat, sehingga diharapkan dapat memberdayakan pengajar dan perwakilan santri dalam mengolah hasil bumi dengan produksi sabun yang dapat digunakan untuk peningkatan PHBS menuju eliminasi skabies.

Adapun beberapa keunggulan sabun mandi padat di banding dengan sabun jenis lainnya yaitu sabun sabun padat memiliki tingkat pencemaran yang lebih rendah. Secara skematis Gambaran ipteks PKM dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

 

 

Gambar  Skematis Gambaran IPTEK PKM Pelatihan Sabun Herbal

Gambar Pelatihan Pembuatan Sabun Herbal kepada Perwakilan Santri

Gambar Hasil Pelatihan Santri Dapat Memproduksi Sabun untuk Pemakaian Sendiri

Gambar  Produk Sabun Herbal Berbasis Minyak Kelapa-Ekstrak Buah Tin Siap untuk Dipakai

Gambar Buku Panduan sebagai Upaya Transfer Knowledge

Penulis: Dr.Yani Triyani, dr., SpPK Subsp P.I(K)., MKes

Tim PKM:

Dr. Wida Purbaningsih, dr., MKes
Apt. Lanny Mulqie, SSi., MSi
Baiq Dwi Annisa Nurwafa (Mahasiswa Program Studi Kedokteran)
Muhammad Rafi S Uljamil (Mahasiswa Program Studi Kedokteran)