Laz Harfa

Islamic Relief dan LAZ Harfa Luncurkan Program Islamic Ultra Poor Graduation untuk Pengentasan Kemiskinan Ekstrem di Pandeglang

BERITAUNGGULAN.COM, PANDEGLANG — Dalam upaya nyata mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Pandeglang, Islamic Relief bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (LAZ Harfa) meluncurkan Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem dengan pendekatan Islamic Ultra Poor Graduation (IUPG).

Acara peluncuran berlangsung di Aula Pendopo Pandeglang dan secara resmi dibuka oleh Bupati Pandeglang, Hj. Rd. Dewi Setiani. Turut hadir dalam kegiatan ini CEO Program Islamic Relief, Bapak Ade Reno, serta Direktur Utama LAZ Harfa, Bapak Abdul Rofur.

Dalam sambutannya, Bupati Pandeglang menyambut baik kolaborasi ini sebagai upaya konkrit untuk mendukung visi pemerintah dalam penghapusan kemiskinan ekstrem. “Kehadiran program IUPG adalah harapan baru bagi masyarakat kami yang berada dalam garis kemiskinan ekstrem. Program ini sejalan dengan semangat kemandirian dan pemberdayaan masyarakat desa,” ujar beliau.

Program Islamic Ultra Poor Graduation (IUPG) adalah pendekatan komprehensif berbasis nilai-nilai Islam yang bertujuan untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan secara berkelanjutan. Melalui pendekatan ini, masyarakat penerima manfaat tidak hanya diberikan bantuan ekonomi dasar, tetapi juga dibekali dengan pelatihan keterampilan, pendampingan, serta akses terhadap modal usaha mikro yang berkelanjutan.

Sebanyak 300 Kepala Keluarga (KK) di wilayah Pandeglang ditetapkan sebagai penerima manfaat utama program ini, yang secara bertahap akan diberdayakan untuk keluar dari zona kemiskinan ekstrem menuju kemandirian ekonomi.

CEO Islamic Relief, Ade Reno, menegaskan bahwa pendekatan IUPG tidak hanya menyentuh aspek ekonomi, tetapi juga spiritual dan sosial. “Kami ingin mendorong transformasi menyeluruh, dari ketergantungan menjadi kemandirian. Dan ini bisa dicapai dengan mengintegrasikan ajaran Islam tentang keadilan sosial dan pemberdayaan,” ungkapnya.

Direktur LAZ Harfa, Abdul Rofur, menambahkan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah besar dalam optimalisasi dana ZISWAF yang dikelola secara amanah dan profesional. “Kami percaya bahwa zakat bukan hanya untuk konsumsi sesaat, tapi menjadi modal strategis untuk membangun masa depan keluarga miskin,” ujarnya.

Ke depan, program ini akan diimplementasikan di sejumlah desa prioritas di Pandeglang, menyasar keluarga miskin ekstrem yang selama ini sulit terjangkau program konvensional. Diharapkan melalui model IUPG, akan tercipta lompatan sosial-ekonomi yang membawa perubahan nyata dan berkelanjutan di tingkat rumah tangga miskin.

 

Salam pemberdayaan,

Sigit Iko