BERITAUNGGULAN.COM, BANJARAN (17/05/2025) — Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung (FEB Unisba) kembali melaksanakan kegiatan pelatihan bagi para pelaku UMKM industri halal PC Persis Banjaran. Kegiatan tahun keempat ini mengusung tema “Belajar Berjualan Melalui Marketplace/e-Commerce”, dan digelar di Gedung Kantor Bersama PC Persis Banjaran, Kabupaten Bandung.
Pelatihan diikuti oleh 19 pelaku usaha yang bergerak di bidang industri manufaktur, perdagangan, dan jasa. Acara ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan dalam mendukung digitalisasi UMKM melalui optimalisasi penggunaan aplikasi Kaashir sebagai alat pencatatan transaksi dan pengelolaan keuangan usaha.
Dua narasumber dihadirkan dalam pelatihan kali ini, yaitu Dudi Suswandi, owner Army86 yang telah berkiprah lebih dari 13 tahun di dunia bisnis digital, serta Andhika Anandya, SE., M.Ak., Ak., dosen Kewirausahaan dan Sistem Informasi di FEB Unisba
Dalam pemaparannya, Andhika Anandya menekankan pentingnya transformasi digital sebagai langkah strategis bagi UMKM untuk berkembang dan bertahan di era ekonomi berbasis teknologi. Ia menyampaikan bahwa nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada tahun 2024 telah mencapai Rp487 triliun, menjadikannya yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Angka ini mencerminkan antusiasme masyarakat dalam berbelanja secara digital dan menunjukkan peluang besar bagi UMKM untuk mengambil bagian dalam ekosistem tersebut.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa marketplace merupakan salah satu pintu masuk utama dalam proses transformasi digital. Selain karena jumlah penggunanya yang sangat tinggi, platform marketplace juga menyediakan sistem transaksi yang relatif aman dan terpercaya. Oleh karena itu, UMKM tidak hanya perlu hadir secara daring, tetapi juga membangun branding dan presensi digital yang kuat, serta memperhatikan aspek keamanan data dan transaksi.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan UMKM dalam dunia digital tidak cukup hanya dengan menjual produk secara online, tetapi juga harus ditopang oleh sistem pengelolaan bisnis yang tertib dan terdokumentasi. Dalam hal ini, aplikasi Kaashir menjadi solusi praktis dalam mencatat penjualan, pembelian bahan baku, hingga mengelola stok secara digital dan efisien.
Sementara itu, Kang Dudi—sapaan akrab Dudi Suswandi—berbagi pengalaman praktis dalam sesi bertajuk “Cara Berjualan dan Optimasi Produk dan Toko di Shopee”. Ia memaparkan langkah-langkah teknis seperti membuat akun Shopee, memilih nama toko yang efektif, menyusun judul produk berbasis kata kunci pencarian, hingga pentingnya foto produk yang menarik dan deskripsi yang informatif agar produk lebih mudah ditemukan dan diminati pelanggan.
Dalam paparannya, ia juga menekankan bahwa Shopee adalah salah satu marketplace dengan jumlah pengguna dan volume transaksi tertinggi di Indonesia. Hal ini memberikan peluang besar bagi pelaku usaha, namun sekaligus menjadi tantangan tersendiri karena persaingan yang ketat. Oleh sebab itu, membuka toko di Shopee tidak cukup hanya unggah produk, tetapi juga harus memperhatikan strategi penamaan toko, tampilan visual, dan keterlibatan aktif dalam fitur-fitur promosi yang tersedia.
Sesi ini berlangsung sangat interaktif. Para peserta mengajukan berbagai pertanyaan menarik seputar tips dan trik berjualan, pemilihan keyword yang tepat, hingga teknik optimasi toko. Tak kalah penting, kedua pemateri juga mengingatkan tentang pentingnya adab berjualan di platform digital, seperti menghindari penggunaan fake order untuk meningkatkan peringkat toko, menjaga kejujuran dalam informasi produk, serta mendorong interaksi yang sehat dengan pembeli, seperti melalui balasan ulasan dan pelayanan yang responsif. Semua ini menjadi bagian dari upaya membangun reputasi digital yang kuat dan berkelanjutan.
“Terima kasih kepada UNISBA dan PC Persis Banjaran. Kegiatan ini sangat bermanfaat dan memotivasi bidang garapan ekonomi jamiyah PC Persis Banjaran,” ujar H. Ujang Curyana, pemilik usaha ABADI Pesta dari PC Persis Banjaran. Ia menekankan bahwa program ini bersifat berkelanjutan dan memiliki potensi besar untuk mendorong kemajuan anggota yang berjualan, terlebih karena pelatihan ini berfokus pada cara berjualan secara digital. Di sisi lain, opini menarik juga disampaikan oleh Gisna, pengusaha alat tulis kantor, yang menambahkan bahwa melalui pelatihan ini ia memperoleh ilmu baru tentang cara berjualan di marketplace dengan benar, mulai dari pengelolaan produk, foto produk, hingga penggunaan kata kunci yang relevan—dan berharap saat diterapkan, akan membantu bisnisnya berkembang.
Menanggapi antusiasme dan semangat para peserta, narasumber dan tim pelaksana juga memberikan pandangannya terkait keberlanjutan program ini. Dudi Suswandi, sebagai narasumber sekaligus pelaku usaha digital dari Army86, menyampaikan bahwa kerja sama antara UNISBA dan PC Persis Banjaran ini merupakan inisiatif yang sangat positif dan diharapkan dapat terus berlanjut. Ia optimis bahwa kolaborasi ini akan terus melahirkan manfaat yang semakin luas bagi pelaku usaha lokal, khususnya dalam hal peningkatan kapasitas dan daya saing digital UMKM. Senada dengan hal tersebut, Ketua tim PKM, Asri Suangga, SE., M.Si., yang memimpin tim beranggotakan empat dosen dan dua mahasiswa dari Prodi Akuntansi FEB Unisba, menambahkan bahwa ia berharap Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang telah berjalan selama empat tahun dan didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Bandung ini, dapat terus memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan dan penguatan kapasitas UMKM di lingkungan PC Persis Banjaran.
Transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan bagi UMKM untuk bertahan dan tumbuh di era informasi. Dengan menguasai marketplace, mencatat transaksi secara digital, dan menjaga etika berjualan, para pelaku usaha kecil dapat berdiri sejajar dengan pelaku bisnis besar. Setiap langkah kecil menuju digitalisasi adalah investasi besar bagi masa depan usaha yang lebih berdaya saing, berkelanjutan, dan memberdayakan. Universitas Islam Bandung (UNISBA) hadir sebagai mitra strategis dalam mendampingi dan membekali UMKM PC Persis Banjaran dengan pengetahuan, keterampilan, dan semangat berinovasi. Bersama, membangun gerakan UMKM dari Banjaran — untuk Indonesia, bahkan menuju pasar global. [ ]
Dok foto: PKM FEB Unisba
