BERITAUNGGULAN.COM, World Water Forum ke-10 di Bali menjadi momen penting bagi hubungan bilateral antara Republik Indonesia dan Republik Suriname. Pada 25 Januari 2024, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya, dan Menteri Perencanaan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Suriname, Marciano Dasai, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk kerja sama dalam perlindungan lingkungan pesisir dan rehabilitasi mangrove.
Inisiatif ini berawal dari surat yang dikirim oleh Menteri Perencanaan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Suriname kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia pada 25 Januari 2024. Suriname tertarik dengan proyek unit penangkapan sedimen yang sukses diimplementasikan di Demak, Jawa Tengah. Minat ini kemudian diformalkan dalam MoU yang ditandatangani pada Selasa (21/05/2024).
Kerja sama ini bertujuan untuk memajukan upaya perlindungan lingkungan pesisir dan rehabilitasi mangrove, meningkatkan manfaat ekologi, sosial, dan ekonomi dari ekosistem mangrove bagi kedua negara, serta berkontribusi dalam mengatasi dampak perubahan iklim global.
Area kerja sama dalam MoU mencakup: (1) Aspek perubahan iklim yang disepakati bersama; (2) Rehabilitasi mangrove melalui pendekatan berbasis ekosistem dan solusi berbasis alam, termasuk teknik unit penangkapan sedimen, pemeliharaan, dan pemantauan data; (3) Pengelolaan lingkungan pesisir; dan (4) Area kerja sama lainnya yang disepakati bersama oleh kedua pihak.
Bentuk kerja sama yang diatur dalam MoU ini meliputi: (1) Pertukaran kunjungan ahli/personel, pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik; (2) Bantuan teknis; (3) Peningkatan kapasitas; dan (4) Bentuk kerja sama lainnya yang disepakati bersama oleh kedua pihak.
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Suriname telah terjalin sejak Agustus 1951 ketika Suriname masih di bawah pemerintahan Belanda, melalui kantor perwakilan pada tingkat Komisariat di Paramaribo. Kerja sama baru ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral dan memberikan manfaat nyata bagi perlindungan lingkungan dan rehabilitasi ekosistem di kedua negara.
