pupuk kaltim

Masuki Musim Tanam Kedua, Pupuk Kaltim Jamin Ketersediaan 365.364 Ton Pupuk Subsidi

BERITAUNGGULAN.COM, BONTANG–Setiap dimulainya periode musim tanam, pasokan stok pupuk menjadi kunci utama untuk produktivitas pertanian. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani. Salah satunya dengan memastikan ketersediaan stok pupuk yang berkualitas pupuk serta turut berkontribusi pada proses distribusi  yang aman dan lancar.

Hingga 24 Mei 2024, Pupuk Kaltim memastikan ketersediaan 365.364 ton pupuk subsidi yang terdiri dari 270.312 ton stok pupuk urea bersubsidi, 79.303 ton stok pupuk NPK Phonska dan 15.749 ton NPK Formula Khusus, serta 450.437 ton pupuk urea non subsidi dan 18.579 ton NPK non subsidi.

Jumlah ini sudah berada di batas aman pemenuhan petani jelang kuartal ketiga 2024. Adapun stok pupuk yang sudah tersedia ini akan didistribusikan di cakupan wilayah tanggung jawab Pupuk Kaltim yang tersebar di wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan seluruh wilayah Sulawesi. Sedangkan untuk NPK Bersubsidi Formula Khusus, mencakup Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.

Hingga Mei 2024, Pupuk Kaltim telah berhasil merealisasikan amanat penyaluran pupuk subsidi pemerintah sebesar total 322.657 ton pupuk bersubsidi, masing-masing terdiri atas 279.737 ton urea bersubsidi dan 37.365 ton NPK Phonska dan 5.555 ton NPK Formula Khusus bersubsidi. Masing-masing angka distribusi ini telah mencapai realisasi sebesar 86 persen, 83 persen dan 50 persen dari keseluruhan target penyaluran dari pemerintah 2024.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo dalam keterangan resminya, Kamis (23/5) menyebutkan, masa musim tanam kedua ini,  pihaknya akan terus berupaya untuk menjalankan komitmen dalam memastikan kualitas pupuk terbaik dan pasokannya yang mencukupi bagi para petani Indonesia, terutama wilayah yang menjadi tanggung jawab Pupuk Kaltim.

Tidak hanya memastikan ketersediaan stok, kami juga berkomitmen mengawal distribusi pasokan pupuk subsidi lewat inovasi dan teknologi. “Salah satunya lewat Distribution Planning & Control System (DPCS), terutama untuk pupuk subsidi, di mana kami dapat melakukan pengawasan distribusi secara real-time, dilengkapi dengan early warning system untuk memberikan peringatan jika stok menipis pada tingkat daerah,” katanya.

Komitmen untuk mengoptimalisasi distribusi pupuk subsidi dilakukan dengan berbagai cara, seperti aktif berkolaborasi dan berkoordinasi dengan berbagai pemangku kebijakan, Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3), pihak kepolisian hingga pemerintah daerah setempat.

dok foto:  Pupuk kaltim