BERITAUNGGULAN.COM, BANDUNG (unisa-bandung.ac.id) – Unisa Bandung baru saja mendapatkan kunjungan dari Rumah Sakit Izza Cikampek. Kunjungan tersebut tersebut diterima langsung oleh Plh Rektor, Jajaran Dekanat FIKes serta Kepala Biro Kerja Sama Unisa Bandung bertempat di Meeting Room Kampus 1, Rabu (12/06/2024)
Plh Rektor Unisa Bandung, Dr. Sitti Syabariyah, S.Kp.,MS.Biomed mengaku sangat terhormat dan bahagia atas kunjungan Rumah Sakit Izza Karawang tersebut.
“Kami merasa terhormat dan berbahagia bahwa stakeholder dan mitra dari luar memiliki komitmen untuk bekerjasama dengan Unisa Bandung. Setiap tahunnya kami mengalami perkembangan, dan ke depannya kami ingin meminta masukan, khususnya untuk serapan lulusan dari stakeholder,” ungkapnya, Rabu (12/06/2024).
Lebih lanjut, Dr. Sitti juga mengungkapkan saat ini pihak kampus sedang melakukan percepatan dalam penyerapan lulusan. “Unisa Bandung terus berkomitmen untuk menghasilkan lulusan Fakultas Ilmu Kesehatan yang memiliki kualitas luar biasa. Patut dibanggakan bahwa tingkat kelulusan ujian kompetensi FIKes Unisa Bandung mencapai 97 persen”, ungkapnya.
Diakhir sambutan disampaikan harapan agar kedepannya, terbentuk suatu kerja sama yang saling menguntungkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada umat dan masyarakat Indonesia.
Wakil Direktur Rumah Sakit Izza Cikampek, dr. Amelia Rahayu, MARS, juga menyampaikan harapannya dalam sambutannya. “Kami sangat membutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten dan memiliki kemampuan hospitality yang baik. Rumah Sakit Izza Karawang sangat menaruh harapan besar untuk bekerja sama dengan Unisa Bandung. Mudah-mudahan ikhtiar untuk memajukan kesehatan masyarakat bisa kita wujudkan melalui kerjasama ini. Visi rumah sakit kami adalah menjadi rumah sakit yang berdaya saing, islami, dan menjadi sarana umat,” ungkap dr. Amelia.
Senada dengan Dr. Sitti, dr Amel juga berharap pertemuan ini dapat menjadi langkah awal yang baik dalam membangun kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua pihak.
“Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan di Indonesia, serta memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan industri kesehatan” katanya.
Dok foto : Unisa Bandung