BERITAUNGGULAN.COM, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melanjutkan kolaborasi dengan National Research Institute of Cultural Heritage (NRICH) Korea dalam melaksanakan kegiatan Lokakarya Konservasi Koleksi Logam. Kegiatan ini diadakan di Balai Konservasi Borobudur sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk meningkatkan kapasitas organisasi dalam pemeliharaan dan konservasi warisan budaya nasional.
Pelaksana tugas Museum dan Cagar Budaya (MCB), Ahmad Mahendra, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis para konservator yang terlibat dalam pemeliharaan koleksi. Dia menyoroti pentingnya transfer ilmu dan keterampilan dari NRICH Korea untuk mendukung konservasi koleksi logam yang beragam di Indonesia.
Direktur Cultural Heritage Conservation Science Center (CHCSC) NRICH Korea, Jongseo Park, juga menegaskan komitmen NRICH dalam mendukung peningkatan edukasi dan konservasi koleksi di Indonesia. Kolaborasi ini telah berlangsung sejak tahun 2013 dan telah melibatkan sejumlah negara mitra di Asia.
Peserta lokakarya seperti Andi Arif dari Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta mengungkapkan kepuasannya atas pengalaman belajar yang diperoleh. Dia berharap ilmu yang didapat dapat diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari di museum.
Konservator MCB, Nurhanifiyah Azura, menekankan pentingnya pembelajaran berkelanjutan dari program Lokakarya Konservasi Koleksi Logam. Dia berharap pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat terus ditingkatkan dan diterapkan dalam pekerjaan di lapangan.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari lokakarya sebelumnya yang dilakukan di Museum Nasional, dengan fokus pada konservasi koleksi logam yang terdampak musibah kebakaran. Sebanyak 24 perwakilan dari MCB dan enam perwakilan dari CHCSC terlibat dalam kegiatan ini, menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan pemeliharaan warisan budaya Indonesia.