BERITAUNGGULAN.COM, JAKARTA — Selasa (27/08/2024) Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Paiman Raharjo menyatakan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) telah mampu meningkatkan tata kelola desa dalam perekonomian serta partisipasi masyarakat.
Wamendes PDTT memaparkan hal itu saat membuka workshop nasional Program TEKAD di Jakarta, Senin (26/8/2024).
“Program TEKAD diharapkan mampu tingkatkan tata kelola desa dan partisipasi masyarakat dalam manfaatkan potensi sumber daya alam (SDA) yang didukung oleh teknologi tepat guna,” kata Wamen Paiman.
Program TEKAD yang dilaksanakan di 9 provinsi dan 25 kabupaten dinilai telah mengubah paradigma masyarakat desa/kampung mengenai pentingnya membangun ekonomi di pedesaan yang didukung dengan beragamnya potensi unggulan dan SDA.
Program TEKAD ini melingkupi wilayah di Indonesia Timur yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Barat Daya dan Papua Barat.
“Program TEKAD diharapkan terus berlanjut dan diperlukan pengembangan dan inovasi yang lebih luas di luar lokus program TEKAD,” tegas Wamen Paiman.
“Program TEKAD diharapkan terus berlanjut dan diperlukan pengembangan dan inovasi yang lebih luas di luar lokus program TEKAD,” tegas Wamen Paiman.
Selain kegiatan peningkatan dan pengembangan kapasitas yang telah dilakukan baik secara langsung maupun online, salah satu bentuk intervensi TEKAD lainnya yaitu kegiatan demonstrasi plot (demplot), Rumah Inovasi Teknologi Desa (RITD), dan Invesment Found (IF).
“Kegiatan tersebut telah memberikan efek positif bagi masyarakat desa/kampung mengembangkan ekonomi di desanya yang didukung oleh potensi sumber daya alam, dan lingkungan, serta infrastruktur,” papar Wamen Paiman.
Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Kemendes PDTT, Harlina Sulistyorini menjelaskan, Program TEKAD diharapkan dapat memberikan ruang dan peluang yang seluas-luasnya bagi pemerintah daerah untuk lebih mengembangkan dan berinovasi sampai pada tahap pengakhiran program.
Dengan demikian, keberhasilan dan keberlanjutan program ini dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak.
Harlina menambahkan, Workshop Nasional Program TEKAD digelar dari tanggal 25-28 Agustus 2024.
Workshop Nasional Program TEKAD Tahun 2024 ini, mengangkat tema Membangun Masyarakat Desa Di Wilayah Indonesia Timur yang Sejahtera Melalui Transformasi Ekonomi Desa/Kampung.
“Tema ini memberikan makna masyarakat desa/kampung khususnya di wilayah Indonesia Timur harus miliki kesempatan dan peluang yang sama dengan desa di daerah-daerah lainnya untuk mengembangkan kapasitas dan meningkatkan kesejahteraannya,” kata Harlina.
Dari penyelenggaraan workshop ini, diharapkan dapat diketahui progres, capaian, dan hambatan serta memberikan penguatan dalam pengawalan progres, keberlanjutan program, serta mewujudkan komitmen stakeholder terhadap pelaksanaan Program TEKAD.
“Kami berharap bisa diketahui capaian progress TEKAD sampai dengan tahun 2024, adanya komitmen dari pemerintah daerah kaitannya dengan pengawalan keberlanjutan program ini dalam tingkatkan kesejahteraan masyarakat desa/kampung di wilayah Indonesia Timur,” kata Harlina.
Dalam kesempatan itu, Harlina menandatangani naskah komitmen bersama dengan gubernur dan bupati untuk tindaklanjut dari Program TEKAD
Peserta workshop nasional Program TEKAD Tahun 2024 meliputi gubernur di 9 provinsi, bupati pada 25 kabupaten, Kepala Dinas PMK Provinsi atau sebutan lainnya, Kepala Dinas PMK Kabupaten atau sebutan lainnya, Kepala Bappeda Kabupaten, Tim Pelaksana Kegiatan Program TEKAD, Koordinator TPK Provinsi, Koordinator TPK Kabupaten, Peserta Pusat Kementerian/Lembaga, serta peserta lingkup Kementerian Desa PDTT.
Narasumber yang akan dihadirkan dalam kegiatan workshop ini yakni Menteri Desa PDTT, Wakil Menteri Desa PDTT, Deputi Pengembangan Regional Bappenas, Deputi Pendanaan Bappenas, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Country Director IFAD, International Fund For AgriculturalDevelopment (IFAD).
Selain itu, Inspetur Wilayah 2, Inspektorat Jenderal Kementerian Desa PDTT, Inspektur Wilayah 5, Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat, BPSDM, Kemdes PDTT, dan mitra pembangunan Program TEKAD seperti Agradaya, Kalasan Valley, Javara, PT Mars Symbioscience, dan PT Alko.
Pada workshop ini masing-masing TPK provinsi dan kabupaten akan memaparkan terkait pencapaian progress TEKAD di masing-masing lokasi, serta hambatan dan kendala yang dialami. Sesi dalam diskusi oleh semua peserta dan narasumber, akan menjadi poin-poin dalam rumusan rencana tindak lanjut yang disepakati oleh forum.
Sumber : kemendesa.go.id