BERITAUNGGULAN.COM, SEMARANG–Tren percepatan investasi di Jawa Tengah tercermin di antaranya melalui pengembangan Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Industri Terpadu Batang. Pertumbuhan investasi tersebut juga terlihat melalui peningkatan konsumsi listrik di Jawa Tengah yang mencapai 19.594 gigawatt hour (GWh) pada Juli 2024, atau melonjak sebesar 1.550 GWh jika dibandingkan dengan capaian pada Juli 2023 yang sebesar 18.044 GWh.
“Ketenagalistrikan faktor penting sebagai pendukung roda pembangunan perekonomian di satu wilayah,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan. Karena itu
Kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 bakal mendorong pertumbuhan investasi bagi sektor industri dan bisnis di Provinsi Jawa Tengah.
Teknologi PLTGU Tambak Lorok Blok 3 yang sangat ramah lingkungan. Perlu diketahui, dengan tingkat efisiensi yang mencapai 61 persen jika dibandingkan dengan PLTGU lainnya, pembangkit ini mampu menghindarkan emisi sebesar 671 ribu Ton CO2 dalam setahun.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan siap menyambut peningkatan kebutuhan listrik seiring tren investasi di Jawa Tengah yang terus bertumbuh. Pembangkit ini memiliki kapasitas maksimal mencapai 779 megawatt (MW) sehingga mampu menghasilkan listrik lebih dari 3.200 GWh dalam setahun.
Kondisi sistem kelistrikan di Jawa Tengah yang saat ini memiliki Daya Mampu sebesar 7.221 MW dengan beban puncak mencapai 5.332 MW. Tak hanya dari sisi pasokan listrik, kehadiran PLTGU Tambak Lorok Blok 3 juga turut mendorong perekonomian Jawa Tengah dengan menyerap ribuan tenaga kerja lokal.
“Sejak proses konstruksi hingga saat ini beroperasi, PLTGU ini telah menyerap lebih dari 2.100 tenaga kerja yang mayoritas merupakan putra-putri asli dari Jawa Tengah dan sekitarnya,” kata Darmawan.
dok foto: PLN