BERITAUNGGULAN.COM, Banten – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menggelar Edukasi Antikorupsi kepada pelajar SMA sederajat di Plaza Aspirasi, KP3B Curug, Kota Serang, Sabtu (7/9/2024).
Kegiatan yang diikuti oleh 1.000 siswa dan 200 guru pendamping di Kota Serang dan Kabupaten Serang itu merupakan salah satu rangkaian roadshow Bus KPK di Provinsi Banten pada 5-8 September 2024. Kegiatan tersebut diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari sosialisasi antikorupsi, pementasan seni dari para siswa, penyampaian motivasi hingga berbagai permainan.
Satgas Sertifikasi dan Pemberdayaan Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK Sugiarto mengatakan KPK berperan untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada pemerintah, masyarakat maupun pelajar. Sehingga diharapkan nilai-nilai antikorupsi dapat ditanamkan dengan sebaik mungkin
“Dalam memberikan pendidikan dilakukan berbagaian dengan berbagai cara dan langkah, tentunya sesuai dengan kebutuhan. Seperti untuk anak-anak sekolah, mereka lebih menyukai dengan cara tantangan, inovatif, kreatif dan fun (keseruan, red),” ungkap Sugiarto.
“Langkah itu kita lakukan, agar mereka dapat memahami nilai-nilai antikorupsi. Yakni jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras dapat tertanam di mereka,” sambungnya.
Sugiarto juga berharap kepada sekolah sebagai wadah pendidikan dapat turut serta menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada siswa sejak dini. Lantaran sekolah menjadi pondasi dasar untuk meningkatkan sumber daya manusia.
“Hal itu bisa dilakukan dengan hal terkecil, mulai dari belajar dengan disiplin, bersungguh-sungguh, dan tidak mencontek. Sehingga diharapkan kedepan ketika terdapat tantangan mereka dapat mempertahankan benteng pemahamannya, maka di sini pentingnya pendidikan antikorupsi di lingkungan sekolah, keluarga dan lingkungan tempat tinggal,” katanya.
Pada kesempatan itu, Sugiarto menuturkan dengan adanya Roadshow Bus KPK ini bertujuan untuk menyampaikan sebuah pesan. Bahwa tindak korupsi itu berbahaya dan harus dicegah dengan bersama-sama.
“Kita juga memberikan pesan pendidikan antikorupsi itu perlu disampaikan, jadi mencegah lebih baik daripada mengobati. Dan diharapkan masyarakat yang antikorupsi itu, ketika melihat peristiwa korupsi dia akan menyampaikan teguran dan mengingatkan,” imbuhnya.
Sementara, salah satu siswa dari SMAN 3 Kota Serang Lalu Hilman Azis menuturkan, kegiatan sosialisasi antikorupsi tersebut sangat menyenangkan, bahkan mampu menumbuhkan interaksi para siswa dari berbagai sekolah di Provinsi Banten.
“Acara seru, dibagian sosialisasi juga menarik sekali. Dan buat anak-anaknya juga memuncul interaktif siswa antar sekolah,” ujarnya.
Selanjutnya, Hilman juga menilai penanaman nilai-nilai antikorupsi sejak dini sangat penting untuk dilakukan. Sehingga generasi muda mengetahui bahaya dan dampak buruk akibat terjadinya korupsi. “Penanaman nilai antikorupsi penting bagi generasi bangsa, karena dampak korupsi itu ke arah berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri dan negara,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Lukman berharap dengan edukasi antikorupsi tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi para siswa untuk menjadi generasi penerus yang unggul dan antikorupsi. “Itu semua menjadi ukuran kedepan untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (MS)