BERITAUNGGULAN.COM, Palembang – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengajak komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif di Palembang, Sumatra Selatan, untuk menjadi penggerak utama dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di daerah tersebut. Menurut Sandiaga, peran komunitas sangat vital dalam mengembangkan potensi lokal yang beragam.
“Komunitas adalah garda terdepan kita dalam sektor parekraf. Mereka bekerja langsung di lapangan, mendalami bidang yang sesuai dengan minat mereka, dan menjadi mitra strategis pemerintah,” ujar Sandiaga saat menghadiri acara Netas (Nemuin Komunitas) di Taki Coffee, Minggu (15/9/2024).
Sandiaga mengungkapkan bahwa selama ini komunitas belum dilibatkan secara maksimal dalam pengembangan sektor parekraf. Oleh karena itu, ia mendorong Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan dan Pemerintah Kota Palembang untuk lebih merangkul komunitas dalam berbagai program dan inisiatif pengembangan ekonomi kreatif.
“Komunitas adalah bagian dari pentahelix dalam pembangunan parekraf. Kita ingin mereka terlibat dalam proses pengambilan kebijakan dan penyusunan program prioritas yang tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat,” jelas Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga menekankan pentingnya komunitas dalam mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang banyak bergantung pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM memiliki kontribusi besar terhadap lapangan kerja di Indonesia, mencapai 97 persen dari total penciptaan lapangan kerja.
“Saya berharap komunitas dapat terus berperan sebagai mitra strategis pemerintah untuk menyosialisasikan berbagai program pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama dengan memanfaatkan digitalisasi. Komunitas juga perlu menciptakan narasi positif untuk membangun pertumbuhan parekraf menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Founder dan CEO PR Indonesia, Asmono Wikan, turut mengapresiasi inisiatif ini dengan menyoroti potensi besar yang dimiliki Palembang. Menurutnya, kekayaan sejarah Palembang menjadi daya tarik utama yang bisa dikembangkan oleh komunitas parekraf.
“Palembang memiliki sejarah yang kaya dan panjang. Ini adalah modal berharga yang bisa diangkat oleh komunitas untuk menarik wisatawan,” kata Asmono.
Sementara itu, Yudie Thirzano, Pemimpin Redaksi Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post, menyatakan bahwa keunikan Palembang tidak hanya terletak pada sejarahnya, tetapi juga pada keindahan alamnya. Sungai Musi, salah satu ikon kota ini, menawarkan panorama yang memukau dan bisa menjadi daya tarik wisata yang kuat.
“Dengan keindahan alam dan sejarahnya, Palembang memiliki potensi besar untuk berkembang di sektor pariwisata. Saya yakin komunitas parekraf bisa menjadi penggerak utama dalam memaksimalkan potensi ini,” kata Yudie.
Acara tersebut juga dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, Direktur Poltekpar Palembang, Iwan Riady, serta Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel, Pandji Tjahjanto.
