BERITAUNGGULAN.COM, HBN 2024, Industri batik telah membuktikan ketahanannya di tengah gejolak ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, industri ini juga termasuk sektor padat karya yang mampu menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja. Sebagai wujud komitmen untuk mendukung kelangsungan dan pertumbuhan industri batik nasional, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Yayasan Batik Indonesia (YBI) rutin mengadakan perayaan Hari Batik Nasional (HBN) dengan berbagai kegiatan menarik.
Perayaan HBN tahun ini mengusung tema “Bangga Berbatik,” yang bertujuan untuk mengajak para pengrajin, pengusaha batik, dan masyarakat umum semakin bangga membeli, menggunakan, dan mempopulerkan batik dalam berbagai kesempatan. “Kami berharap batik semakin sering dipakai dalam keseharian masyarakat,” ujar Reni Yanita, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, di Jakarta pada Sabtu (28/9).
Pameran Hari Batik Nasional 2024
Sebagai bagian dari rangkaian acara HBN 2024, Ditjen IKMA dan YBI akan menggelar Pameran Hari Batik Nasional di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, pada 2-6 Oktober 2024. Pameran ini diikuti oleh para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) yang telah terkurasi. Booth pameran disediakan secara gratis oleh Ditjen IKMA sebagai bentuk dukungan terhadap promosi batik dan produk turunannya.
Berbagai acara menarik akan meramaikan pameran ini, seperti peragaan busana batik, talk show tentang sociopreneur dan inklusivitas batik berkelanjutan, peluncuran buku “Batik Berkelanjutan: Rantai Pasok Industri 4.0,” serta bazar produk batik dari 45 pengrajin lokal. Acara puncak akan diisi dengan Batik Fun Run and Walk pada Minggu, 6 Oktober 2024, yang bertujuan untuk mempopulerkan batik di kalangan masyarakat luas.
Generasi Muda dan Cinta Batik
Kemenperin juga akan menyelenggarakan Industrial Festival Edisi Batik sebagai bagian dari upaya mengenalkan batik kepada generasi muda. Festival ini mencakup berbagai talk show inspiratif yang bertujuan agar anak muda lebih mencintai batik dan meneruskan tradisi penggunaan batik sebagai bagian dari budaya Indonesia yang kaya.
Sebanyak 24 IKM batik dari berbagai provinsi dipilih untuk berpartisipasi dalam pameran ini. Dua di antaranya merupakan pelaku usaha baru binaan Lembaga Pemasyarakatan. Selain itu, Ditjen IKMA juga memberikan fasilitasi pendampingan untuk proses permohonan perlindungan Indikasi Geografis (IG) bagi Batik Tulis Tenun Gedhog Tuban yang telah ditetapkan sebagai ikon HBN 2024.
Potensi Ekspor Batik yang Cerah
Reni juga menyoroti potensi ekspor batik yang semakin menjanjikan. Pada tahun 2023, ekspor batik dan produknya mencapai USD 17,5 juta, sedangkan hingga semester pertama tahun 2024, nilai ekspor sudah menyentuh USD 9,45 juta. “Kami terus mendorong pengembangan industri ini melalui pelatihan dan pendampingan teknis, agar batik semakin diterima di pasar internasional,” jelas Reni.
Kemenperin juga telah melakukan banyak upaya untuk mendukung industri batik, seperti menyusun buku panduan, mendirikan sentra batik di daerah, restrukturisasi mesin dan peralatan, serta memperluas promosi dan pameran di berbagai acara nasional dan internasional.
Merayakan 30 Tahun Yayasan Batik Indonesia
Ketua Umum YBI, Gita Pratama Kartasasmita, menyampaikan bahwa perayaan HBN 2024 terasa istimewa karena bertepatan dengan 30 tahun berdirinya YBI. “Kami berharap perjalanan 30 tahun ini dapat terus memberikan kontribusi positif bagi industri batik dan menginspirasi banyak pihak,” ujarnya.
Salah satu daya tarik dalam pameran kali ini adalah instalasi modern berupa multimedia tunnel, yang menampilkan batik-batik dengan sertifikat Indikasi Geografis (IG), seperti Batik Nitik, Batik Lasem, dan Batik Sarung Pekalongan. Pengunjung bisa merasakan pengalaman yang lebih interaktif dalam menikmati batik sebagai warisan budaya yang terus relevan dengan perkembangan zaman.
Dengan berbagai acara yang menarik, Kemenperin dan YBI berharap perayaan ini dapat semakin memperkuat posisi batik sebagai kebanggaan budaya bangsa yang terus dilestarikan oleh masyarakat Indonesia.
