BERITAUNGGULAN.COM, JAKARTA — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendorong peningkatan efisiensi pengelolaan zakat melalui pemanfaatan teknologi digital, dengan memperkuat kampanye penghimpunan zakat, infak, sedekah di media sosial dan digital marketing.
Hal tersebut mengemuka pada Pengajian Berbagi Ilmu Berbagi Pengalaman yang diselenggarakan Pusdiklat BAZNAS RI dengan topik “Bedah Kampaye Fundraising di Media Sosial dan Digital Marketing”, disiarkan langsung melalui kanal Youtube BAZNAS TV, Selasa (01/10/2024).
Hadir Pimpinan Bidang Transformasi Digital Nasional BAZNAS RI Prof. Ir. Muh. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Sc., Ph.D., serta Amil BAZNAS RI, S2 Nonprofit Management di Amerika Serikat Hafiza Elvira Nofitariani, S.Kep. MNLM.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Teknologi Informasi, Prof. Ir. Muh. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Sc., Ph.D., menekankan pentingnya digitalisasi dalam kegiatan penghimpunan dan fundraising di BAZNAS.
“Saya melihat di era modern ini, banyak generasi muda sekarang, seperti generasi Z, sangat aktif menggunakan media sosial untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan peluang ini untuk memperkuat kampanye fundraising BAZNAS,” ujarnya.
Dalam paparannya, Nadra mengingkatkan kembali pesan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam Rakornas BAZNAS yang menekankan pentingnya digitalisasi dalam berbagai sektor, termasuk sektor filantropi.
“Di era digital ini, kita harus mampu menyelesaikan masalah dengan cepat. Teknologi adalah solusi utama untuk mempercepat berbagai proses di BAZNAS, termasuk dalam pengelolaan zakat,” jelas Nadra.
Menurutnya, tolak ukur perkembangan sebuah lembaga dapat dilihat dari kemajuan teknologi digital dan aktifitasnya di media sosial.
Lebih lanjut, Nadra menjelaskan, BAZNAS kini telah memiliki 240 kantor digital yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor-kantor ini diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam kampanye fundraising digital di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
“Dengan adanya kantor digital BAZNAS, kita memiliki pondasi kuat untuk mengembangkan strategi fundraising digital secara masif dan terukur,” kata Nadra.
Sementara itu, Hafiza Elvira Nofitariani, Amil BAZNAS RI bidang fundraising digital, memaparkan lebih mendalam terkait pentingnya media sosial dan digital marketing dalam kampanye filantropi.
Hafiza menyoroti, peran media sosial seperti Instagram, Facebook, X (Twitter), YouTube, dan TikTok sebagai platform yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta memotivasi mereka untuk berdonasi.
“Setiap platform memiliki karakteristik dan audiens yang berbeda, sehingga sangat penting untuk memahami strategi yang tepat di setiap platform tersebut,” jelas Hafiza.
Lebih lanjut, Hafiza menyarankan agar lembaga filantropi memanfaatkan multiplatform digital dengan strategi yang terukur.
“Konten kreatif seperti poster, video, dan email blast yang menarik dapat memotivasi orang untuk berdonasi, sekaligus memberikan transparansi dengan melaporkan hasil kampanye secara berkala,” jelas Hafiza.
“Optimalisasi mesin pencari dan keberadaan di media sosial adalah kunci keberhasilan kampanye fundraising di era digital,” pungkasnya.