BERITAUNGGULAN.COM, BANDUNG – Universitas Islam Bandung (Unisba) menjadi tuan rumah dalam acara Mahkamah Agung (MA) Goes to Campus bertajuk “Pengenalan Profesi Hakim dan Aparatur Peradilan di Kalangan Gen Z”. Acara ini diselenggarakan di Aula Utama Unisba, pada Selasa (22/10).
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Pengadilan Jawa Barat, pimpinan Rektorat dan Dekanat Unisba, serta ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas, khususnya Fakultas Hukum Unisba
Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., menyambut baik terlaksananya kegiatan ini. Menurutnya, acara ini merupakan suatu kehormatan bagi Unisba karena dengan program ini akan membuka wawasan mahasiswa dan alumni bahwa sumber rekruitmen di MA bukan hanya untuk Sarjana Hukum saja, namun beragam untuk lulusan dari jurusan lain.
“Beragam yang menjadi pegawai / aparatur di MA. Walaupun untuk beberapa profesi tertentu harus sarjana hukum. Namun dengan pengenalan seperti ini, itu akan membuka wawasan bahwa bisa juga untuk lulusan psikologi, kedokteran, IT, dan sebagainya,” ujarnya.
Menurutnya, acara ini juga tepat bagi mahasiswa dan lulusan yang berniat menjadi aparat penegak hukum yakni polisi, jaksa, dan hakim.
“Kesempatan sekarang ini bisa membuka cakrawala mahasiswa bahwa inilah profesi hakim yang officium nobil, profesi yang sangat mulia yaitu hanya satu-satunya yang membuat keputusan mengatasnamakan Tuhan. Ini profesi yang luar bisa. Dimanapun diseluruh dunia, profesi hakim ini independent, inparsial, dan sebagainya. Saya kira ini profesi yang sangat menarik,” ungkapnya.
Rektor berharap kegiatan ini bisa terlaksana secara rutin dan berlanjut, serta memberikan manfaat bagi semua.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Kepala Biro Hukum dan Humas MA, Dr. Sobandi, S.H., M.H., yang juga merupakan alumni Fakultas Hukum Unisba.
Menurut Dr. Sobandi, dipilihnya Unisba karena merupakan perguruan tinggi swasta terkenal di Jawa Barat. “Kita (MA) ingin menarik minat lulusan Unisba untuk bergabung di MA menjadi hakim atau aparatur pengadilan di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Dikatakannya bahwa acara ini bertujuan untuk memberikan akses seluas-luasnya kepada agent of change seperti mahasiswa untuk mengelaborasi, bertanya atau berdiskusi dengan para narasumber yang dihadirkan terkait tugas dan fungsi peradilan di Indonesia dan profesi apa saja yang ada di dunia peradilan.
Ini merupakan tahun keempat terlaksananya MA Goes to Campus dan sebelumnya sudah dilaksanakan di tiga perguruan tinggi lain. “Setiap penyelenggaraan kegiatan ini mendapat antusias yang cukup besar dari mahasiswa dan bahkan sebelumnya MA Goes to Campus saya ganti jadi MA Goes to School yang dilaksanakan di SMAN 1 Karawang. Saya ingin memotivasi adik-adik untuk berprofesi sebagai hakim dan aparatur di peradilan, supaya tertarik maka saya datangi kampus,” ujarnya.
Beliau juga berpesan kepada Gen Z untuk dapat mempelajari teknologi informasi, termasuk kecerdasan buatan (AI).
“Mereka harus menguasai itu karena di era 5.0 ini, dimana antara manusia dan teknologi itu saling berhubungan dan bersinergi sehingga harus dikuasai. Disamping itu pelajari juga bahasa karena bahasa merupakan gerbang ilmu,” katanya.
Menurutnya dengan mempelajari semua itu maka akan membuat tidak tertinggal oleh perkembangan zaman. “Maka bukan hanya menjadi sarjana yg kembali ke rumah tapi jadilah professional,” ujarnya.
Disamping itu tambahnya bahwa akhlak menjadi hal yang terpenting untuk dimiliki mahasiswa. “Seperti pada pesantren di Unisba dapat menjadikan integritas dan akhlak mudah terjaga sebagaimana spirit 3M Unisba yaitu mujahid, mujtahid, dan mujaddid,” tutupnya.
Acara ini juga menghadirkan dua orang narasumber yaitu Kepala Sub Bagian Pengembangan Pegawai Biro Kepegawaian, Muzhar Khotib, S.IP., S.H., yang membawakan materi ‘Serunya Karir di Mahkamah Agung’ dan Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung, Dr. Riki Perdana R. Waruwu, S.H., M.H., yang membawakan materi ‘Pengenalan Profesi Hakim’. [ ]
Dok foto : Komhumas Unisba