BERITAUNGGULAN.COM, KARAWANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara peresmian pembangunan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Dayai. Dalam kesempatan tersebut, Presiden memberikan pidato yang mengungkapkan betapa besar potensi ekonomi yang dimiliki oleh ikan nila dalam menghadapi permintaan pasar global yang tinggi.
Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan bahwa permintaan global terhadap ikan nila merupakan peluang yang sangat besar untuk dimanfaatkan. Dia mengungkapkan bahwa permintaan pasar dunia terhadap ikan nila pada tahun 2024 saja mencapai USD 14,4 miliar, setara dengan sekitar Rp230 triliun. Angka tersebut menunjukkan potensi ekonomi yang luar biasa yang dapat diperoleh dari industri perikanan ikan nila.
Presiden juga memberikan apresiasi terhadap langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam membuat modeling tambak ikan nila. Menurutnya, dengan adanya modeling ini, pemerintah dapat mengidentifikasi kapasitas produksi ikan nila yang dapat dihasilkan dari tambak yang dibangun di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya, Kabupaten Karawang.
Namun demikian, Presiden juga menekankan pentingnya pendekatan yang hati-hati dalam memanfaatkan potensi pasar ikan nila. Dia setuju bahwa langkah awal yang tepat adalah dengan membuat model terlebih dahulu sebelum melakukan pembangunan yang besar. Hal ini akan memungkinkan pemerintah untuk melihat hasil dari model tersebut, seperti peningkatan produksi dari 0,6 ton per hektar menjadi lebih dari 80 ton per hektar.
Presiden juga memberikan gambaran tentang anggaran yang dibutuhkan untuk membangun tambak ikan nila di lahan seluas 78 ribu hektare bekas tambak udang. Menurutnya, diperlukan biaya sekitar Rp13 triliun untuk merealisasikan proyek tersebut. Dia menyatakan keyakinannya bahwa anggaran tersebut tidaklah terlalu besar mengingat potensi manfaat ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang besar dari proyek ini.
Selain itu, Presiden juga berkomitmen untuk menyediakan anggaran dalam APBN Tahun 2025 untuk membangun seluruh tambak ikan nila tersebut jika modeling yang dilakukan menunjukkan hasil yang baik. Dia juga berencana untuk menginformasikan rencana ini kepada pemerintahan yang baru terpilih agar dapat mengimplementasikannya dengan baik.
Acara peresmian ini turut dihadiri oleh sejumlah menteri, termasuk Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, serta Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin. Mereka bersama-sama menyaksikan momen penting ini dalam upaya pemerintah untuk mengembangkan industri perikanan ikan nila sebagai salah satu potensi ekonomi yang besar bagi Indonesia.