BERITAUNGGULAN.COM, JAKARTA-– Yayasan Bakti Barito dan Bukalapak berhasil mengelola lebih dari 3 ton (3.364,92 kg) sampah melalui program SINAU (Sayangi Lingkungan bersama Yayasan Bakti Barito dan Bukalapak).
Program yang diluncurkan September 2023 ini melibatkan para Mitra Bukalapak dan masyarakat lokal di Garut dan Tasikmalaya dalam upaya pemilahan dan daur ulang sampah, mengubah sampah menjadi sumber daya yang berharga.
Dian A. Purbasari, Direktur Yayasan Bakti Barito, menyoroti pentingnya kolaborasi ini untuk pendidikan lingkungan. Bakti Barito sebagai pelaksana filantropi dan tanggung jawab sosial lingkungan dari grup Barito Pacific mengusung komitmen untuk berkontribusi nyata bagi lingkungan melalui ekonomi sirkuler dan pendidikan perubahan iklim. “Melalui program SINAU, kami tidak hanya menangani pengelolaan sampah, tetapi juga memberikan peluang untuk pertumbuhan ekonomi,” katanya dalam keterangan resminya (1/11).
Kolaborasi ini telah memberikan dampak yang terukur terhadap pengurangan sampah, dengan 891,5 kg sampah yang diproses pada kuartal pertama, 674,5 kg pada kuartal kedua (karena penurunan sementara selama bulan Ramadan dan Idulfitri), dan lonjakan signifikan menjadi 1.798,92 kg pada kuartal ketiga.
Menopang Masyarakat, Melindungi Lingkungan
Program SINAU beroperasi melalui pusat-pusat pembelajaran yang didukung Yayasan Bakti Barito, Yayasan Adab Utama Naraloka, Bank Sampah Mandiri Tasikmalaya, dan Bank Amal Salman Garut. Para peserta, termasuk para Mitra Bukalapak, dididik untuk memilah dan mengolah sampah, mendaur ulang bahan anorganik, dan menciptakan produk yang berkelanjutan seperti ecobrick dan barang-barang dekoratif dari tutup botol plastik.
Melalui kelas mingguan, para peserta mempelajari dasar-dasar pengelolaan sampah, potensi ekonomi dari daur ulang, dan teknik-teknik inovatif seperti menggunakan belatung untuk mengurai sampah organik. Pendidikan praktis dan langsung ini memastikan keterlibatan jangka panjang dan keberlanjutan dalam upaya pengelolaan sampah.
Mengubah Sampah Menjadi Nilai Tambah
Plastik daur ulang diubah menjadi ecobrick, yang digunakan untuk membuat furnitur seperti kursi. Selain itu, tutup botol plastik dilebur dan digunakankembali menjadi produk dekoratif, yang menunjukkan potensi kreatif dari daur ulang sampah.
Dengan mengubah sampah menjadi sumber daya, pihaknya telah meletakkan dasar bagi masa depan yang lebih hijau dan tangguh. “Kami percaya inisiatif seperti ini akan menginspirasi perubahan yang langgeng dan menciptakan efek riak untuk keberlanjutan di seluruh negeri,” ujar Dian.
Monica Chua, Vice President of Public Relations Bureau Bukalapak, mengungkapkan kebanggaannya atas keberhasilan kolaborasi ini. “Kami bangga dengan para Mitra Bukalapak yang telah memanfaatkan kesempatan ini untuk peduli terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan pendapatan mereka. Ini adalah konsep waste to welfare yang ingin kami promosikan dalam ekosistem kami,” ujar Monica.
Dok Foto: Mitra Bukalapak