BERITAUNGGULAN.COM, BANDUNG – Seratusan elemen Masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Kecurangan (GERAK) Pemilu Jawa Barat melakukan aksi damai di depan Gedung Sate Kota Bandung, Selasa (19/11/2024).
Dalam kesempatan tersebut sejumlah perwakilan massa melakukan orasi. Mohammad Ahsan selaku Koordinator lapangan (Korlap) dalam orasinya menyampaikan sudah berulang kali di Indonesia menyelenggarakan pemilu (pileg dan pilpres) maupun pilkada (pemilihan gubernur/bupati/walikota) berlangsung tetapi belum berjalan sesuai slogannya yakni jujur dan adil (jurdil) maupun langsung,umum,bebas dan rahasia ( luber).
“Pemilu langsung harusnya mendapatkan pemimpin yang pro rakyat karena dipilih langsung oleh rakyat namun kenyataannya tidak demikian salah satunya karena ada money politik. Padahal praktik money politik hanya akan menghasilkan pemimpin dzalim kepada rakyatnya,” ungkapnya.
Untuk itu dirinya mengajak khususnya kepada rakyat Jawa Barat harus cerdas dan bertanggung jawab dan tegas menolak segala bentuk iming-iming baik barang / uang maupun yang lainnya.
“Rakyat jangan mau dibeli dengan apapun, apalagi amplop yang isinya tak seberapa yang justru dapat membawa kesenggaraan selama lima tahun,”ajaknya.
Sementara itu Budi Riyanto selaku Ketua Kapak ITB juga mengingatkan masyarakat khususnya warga Jabar untuk betul-betul menggunakan hak pilihnya dengan bertanggung jawab. Menurutnya kedaulatan ada di tangan rakyat tetapi bisa berubah denga adanya kecurangan.
“Salah satu bentuk kecurangan adalah adanya praktik money politik. Maka dari itu kedaulatan jangan digadaikan. Demokrasi kita harus bersih dengan menghasilkan pemimpin yang berkualitas, adil, membawa kemajuan dan kemakmuran serta tidak berbuat dzalim kepada rakyanya sendiri,”ungkapnya.
Salah satu orator lainnya,Muhammad Roin juga menyampaikan bahwa pemimpin yang dihasilkan dari proses kecurangan hanya akan mendatangkan murka dari Allah.
“Kecurangan hanya akan mendatangkan murka Allah dan pastinya tidak diridhoi. Jika demikian pemimpin yang lahir dari kecurangan hanya akan membawa malapetaka dan kesengsaraan bagi rakyatnya,”tegasnya.
Untuk itu, sambung Roin, rakyat jangan mau dibeli suranya dan jangan mematikan hati nurani hanya demi amplop. Ia meminta rakyat Jabar dapat memilih pemimpin yang yang jujur dan Amanah sehingga mendapat ridho dari Allah.
Usai orasinya di depan Gedung Sate, massa melanjutkan aksinya di depan Gedung DPRD Jabar. Di depan gedung wakil rakyat ini, perwakilan massa kembali melakukan orasinya. Aksi ini kemudian diakhiri dengan pembacaan sikap yang selengkapnya sebagai berikut:
PERNYATAN SIKAP GERAKAN RAKYAT ANTI KECURANGAN (GERAK) PEMILU JAWA BARAT MENJELANG PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK 2024
Perhelatan Pilkada serentak 2024 tinggal menghitung hari. Efektifnya sepekan lagi kita akan mendatangi TPS untuk memberikan hak suara kita, memilih Gubernur dan walikota/bupati di 27 kokab se-Jabar. Berkaca pada pelaksanaan pemilu serentak (Pileg & Pilpres) bulan Februari yang lalu yang penuh dengan kekurangan dan kecurangan maka kami dari Gerakan Rakyat Anti Kecurangan (GERAK) Pemilu Jawa Barat perlu mengingatkan dan menghimbau kepada masyarakat Jawa Barat untuk menghadapi Pilkada 27 November dan pedoman dalam memilih calon gubernur, Bupati/walikota di daerahnya.
Oleh karena itu dengan ini kami dari Gerakan Rakyat Anti Kecurangan (GERAK) Pemilu Jawa Barat menyatakan sikap sebagai berikut:
- Menghimbau kepada masyarakat Jawa Barat yang telah memiliki hak pilih untuk datang ke TPS dan menyalurkan hak suaranya memilih Gubernur, bupati/walikota pada 27 November 2024 nanti.
- Mengingatkan kepada masyarakat Jawa Barat untuk menolak segala bentuk kecurangan pemilu seperti praktik money politic, keberpihakan aparat/penyelenggara negara, penggelumbungan suara dan bentuk kecurangan lainnya.
- Khusus praktik money politic kami menekankan agar masyarakat tidak tergiur berapapun nilai untuk membeli kedaulatan suara rakyat demi kehormatan pribadi dan martabat Pilkada di Jawa Barat.
- Menghimbau kepada masyarakat Jawa Barat agar teliti dan selektif memilih pemimpin (Gubernur & bupati/walikota) yang bertakwa dan amanah demi nasib Jawa Barat kedepan yang lebih religius dan maju.
- Mengajak kepada masyarakat Jawa Barat untuk menolak calon pemimpin yang tidak sesuai dengan sila pertama Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa demi Jawa Barat yang religius dan kondusif.
- Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan aparat penyeleggara negara/pemilu untuk menjaga kondusifitas menjelang pelaksanaan Pilkada di Jawa Barat.
Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan. Semoga pelaksanaan Pilkada di Jawa Barat berjalan lancar, sukses dan kondusif.
Kota Bandung, 19 November 2024
Korlap (Moh. Ahsan)