BERITAUNGGULAN.COM, BANDUNG — Organisasi Islam Hidayatullah menyatakan dukungan atas visi dan misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan dukungan ini disampaikan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Dr. H. Nashirul Haq, saat pembukaan acara Rapat Kerja Nasional Hidayatullah (Rakernas) di Hotel Grand Asrilia Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/12/2024).
“Dukungan ini kami berikan demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, pembangunan yang berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan rakyat, dan pemeliharaan lingkungan hidup,” jelas Nashirul dilansir dari laman hidayatullah.or.id
Selain itu, ungkap Nashirul lagi, dalam berbagai forum, Presiden Prabowo telah menegaskan komitmen penting terkait kedaulatan nasional, ketahanan pangan, peningkatan kesejahteraan rakyat, pemberantasan korupsi, serta mewujudkan pemerintahan yang bersih.
Komitmen pemerintah yang tak kalah penting adalah sikap tegas dan dukungan kepada perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaannya.
“Visi, misi, dan komitmen tersebut memberi harapan baru dan optimisme bahwa Insya Allah Indonesia akan lebih baik di masa yang akan datang,” kata Nashirul lagi.
Atas alasan itulah, Hidayatullah menyatakan dukungan sepenuhnya kepada pemerintahan Prabowo dan siap berkolaborasi dengan Kabinet Merah Putih dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan bermartabat.
Namun, tegas Nashirul, Hidayatullah juga akan memberikan saran dan kritik dengan cara yang bijak bila ada hal yang perlu diingatkan. “Hal ini perlu untuk menjaga agar Indonesia tetap berada pada jalur yang benar,” kata Nashirul.
Beberapa visi dan misi pemerintah Prabowo adalah mengokohkan ideologi dan jati diri bangsa; mendorong kemandirian melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, ekonomi biru; meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, kewirausahaan, industri kreatif dan pengembangan infrastruktur; memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan; serta reformasi politik, hukum, birokrasi, dan pemberantasan korupsi.
Sedang visi Hidayatullah adalah membangun peradaban Islam. Adapun beberapa misi Hidayatullah adalah menjalankan kegiatan pendidikan, dakwah, sosial, ekonomi, secara profetik dan profesional; membangun sinergi dengan segenap komponen umat Islam dalam gerakan amar maruf nahi munkar; serta mengajak pemerintah dan segenap bangsa Indonesia untuk mewujudkan NKRI yang bermartabat.
Profil Organisasi Hidayatullah
Hidayatullah didirikan oleh KH. Abdullah Said (almarhum).
Cikal bakal Hidayatullah dimulai sejak 5 Februari 1973 Masehi/1 Muharram 1393 Hijriyah di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pada tahun 1976, Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Kalimantan Timur diresmikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. Mukti Ali. Pesantren seluas 120 hektar ini menjadi pusat kultur Hidayatullah.
Pada tahun 1984, Presiden Soeharto menganugerahkan Kalpataru kepada pendiri Hidayatullah, KH. Abdullah Said karena beliau dinilai mampu mengubah kawasan kritis di Gunung Tembak menjadi lingkungan pesantren yang hijau dan asri.
Dalam perkembangan selanjutnya, KH. Abdullah Said mengirimkan santri-santrinya berdakwah ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, khususnya daerah-daerah pedalaman.
Setelah KH. Abdullah Said wafat tahun 1998, kepemimpinan Hidayatullah dilanjutkan oleh KH. Abdurrahman Muhammad.
Melalui Musyawarah Nasional pertama tanggal 9-13 Juli 2000 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Hidayatullah secara resmi mengubah bentuknya dari organisasi sosial menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) dengan 5 jenjang kepengurusan, yakni nasional/pusat, wilayah/provinsi, daerah/kabupaten-kota, cabang/kecamatan, dan ranting/desa-kelurahan.
Visi Hidayatullah adalah membangun peradaban Islam.
Misi Hidayatullah adalah mencari ridha Allah Ta’ala dengan melakukan upaya:
1. Melahirkan kader-kader yang berkualitas.
2. Membangun komunikasi Islami.
3. Menjalankan kegiatan pendidikan, dakwah, sosial, ekonomi, dan lain-lain secara profetik dan profesional.
4. Membangun sinergi dengan segenap komponen umat Islam dalam gerakan amar makruf nahi munkar.
5. Berperan secara aktif dalam melaksanakan proses pembaharuan (tajdid) di bidang pemikiran Islam.
6. Mengajak pemerintah dan segenap bangsa Indonesia untuk mewujudkan NKRI yang unggul dan bermartabat.
Saat ini, Pemimpin Umum Hidayatullah diamanahkan kepada KH. Abdurrahman Muhammad. Beliau didampingi oleh Majelis Penasihat dan Dewan Pertimbangan. Selain itu, ada pula lembaga Dewan Mudzakarah dan Dewan Murabbi.
Adapun Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah saat ini diketuai oleh Dr. H. Nashirul Haq, Lc, MA, didampingi Sekretaris Jenderal, Ir. Candra Kurnianto, dan Bendahara Umum, Marwan Mujahidin, SE, M. Sust.
Hidayatullah saat ini, telah memiliki 38 Dewan Pengurus Wilayah (setingkat provinsi) dan 425 Dewan Pengurus Daerah (setingkat kabupaten/kota). Dengan demikian Hidayatullah telah memenuhi 100% dari jumlah provinsi di Indonesia dan hampir 83% dari jumlah kabupaten/kota di negeri ini.
Selain itu, Hidayatullah juga memiliki dua organisasi pendukung (orpen), yakni Pemuda Hidayatullah (Pemhida) dan Muslimat Hidayatullah (Mushida).
Adapun program Nasional Hidayatullah, yaitu:
1. Mengelola sekolah Integral Hidayatullah, yang saat ini memiliki 358 sekolah integral, mulai dari Play Group/TK, SD, SMP dan SMA.
2. Mengelola pesantren. Hidayatullah memiliki lebih dari 600 pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia.
3. Mengelola Perguruan Tinggi Ikatan Dinas. Saat ini Hidayatullah memiliki 9 perguruan tinggi, di antaranya Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) di Balikpapan, Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman al-Hakim (STAIL) di Surabaya, Sekolah Tinggi Teknologi (STIKMA) di Malang, dan Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Ash-Shiddiq di Medan.
4. Gerakan Dakwah Mengajar dan Belajar Al Qur’an. Program ini dilaksanakan di Rumah Qur’an Hidayatullah (RQH) dan Majelis-majelis Qur’an Hidayatullah (MQH) di seluruh Indonesia. Saat ini jumlah RQH ada 1.627.
5. Pengiriman Dai untuk Misi Dakwah. Para dai dikirim ke berbagai pelosok Nusantara, khususnya wilayah pedalaman, daerah tertinggal, daerah minoritas Muslim, bahkan ke luar negeri untuk menjalankan misi dakwah.
Badan usaha dan amal usaha tingkat pusat, yaitu:
1. Sahabat Anak Indonesia (SAI)
2. SAR
3. Baitul Wakaf Hidayatullah
4. Baitul Maal Hidayatullah (BMH)
5. Badan Pengamanan Hidayatullah
6. Badan Keuangan
7. Hidayatullah Institute (HI)
8. Task
9. Islamic Medical Service (IMS)
11. Pos Da’i
12. Lembaga Pemeriksa Halal (LPH)
13. Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
14. PT Lentera Jaya Abadi
15. LSH