Akselerasi Penurunan Angka Kemiskinan di Pandeglang Butuh Kolaborasi Strategis Para Stakholder

BERITAUNGGULAN.COM, PANDEGLANG — Kemiskinan masih menjadi tantangan besar yang dihadapi pemerintah Kabupaten Pandeglang Banten. Dalam upaya mempercepat penurunan angka kemiskinan tersebut, perlu diperkuat berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Diskusi publik bertajuk “Upaya Dalam Akselerasi Penurunan Angka Kemiskinan.” digagas oleh panitia bersama yang digelar di kampus STISIP Banten Raya pada hari Kamis (16/05). Menghadirkan sejumlah narasumber ahli yang membahas strategi efektif untuk mengentaskan kemiskinan.

Bupati Pandeglang, Hj. Irna Narulita, SE., MM yang hadir sebagai keynote speaker dalam sambutannya menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah mayarakat kurang mampu. “Saya dapat banyak masukan dan gagasan, apakah program kami bisa mengentaskan kemiskinan ekstrim, banyak pengangguran dan lain hal, Mari kita sama-sama majukan Kabupaten Pandeglang agar lebih maju ke depannya,” ujar Bupati Irna Narulita.

Selain Bupati Pandeglang, acara ini juga menghadirkan narasumber lainnya seperti Prof. Dr. Suwaib Amiruddin, M. Si, seorang sosiolog dari Untirta, Endi Fachrudin, SH, Ketua KADIN Kabupaten Pandeglang, dan R. Achmad Widijanto, Kepala BPS Kabupaten Pandeglang. Moderator acara, Abdurrosyid Siddiq, M. Ag, memandu diskusi yang membahas berbagai pendekatan strategis untuk mengatasi masyarakat kurang mampu di daerah tersebut.

Direktur Amanah Takaful Ade Abdurachman yang turut hadir di acara tersebut memandang perlunya komitmen bersama seluruh stakeholder sebagai solusi konkret. “Solusi konkret yang mampu mempercepat penurunan angka kemiskinan adalah dengan menggalang sinergi yang kuat semua pemangku kepentingan, insyaAllah potensi daerah yang besar bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pandeglang secara keseluruhan”

Persoalan kemiskinan memang bukan hanya masalah ekonomi. Persoalan ini melibatkan banyak aspek. Masalah tingkat pendidikan, akses layanan kesehatan maupun kesempatan kerja atau berusaha.

Oleh karenanya masalah kurangnya daya beli  tidak bisa diselesaikan hanya oleh pemerintahan sendiri. Perlu adanya kerjasama antara pemerintahan daerah dan lembaga sosial kemanusiaan  untuk membentuk ekosistem kolaborasi yang kuat. Amanah Takaful sebagai bagian yang terjun langsung ke masyarakat mendorong terciptanya ekosistem kolaborasi pengentasan kemiskinan tersebut.