BERITAUNGGULAN.COM,JAKARTA–Masalah sampah masih menjadi persoalan serius bagi masyarakat dan pemerintah. Berdasarkan data yang diperoleh dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), terdapat sekitar sekitar 35,2 juta ton sampah yang dihasilkan 317 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan mayoritas 51,1 persen berasal dari sampah rumah tangga dalam sepanjang tahun 2023.
Karena itu menyadari pentingnya peranan tiap pihak untuk mengatasi isu sampah, PT Nestlé Indonesia turut melaksanakan edukasi baik bagi karyawan maupun masyarakat untuk mengelola dan pilah sampah, dimulai dari memilah sampah anorganik dari rumah.
Bersama dengan Perkantoran Arkadia Green Park dan Waste4Change, PT Nestlé Indonesia meluncurkan program Waste Dropbox yang ditujukan bagi para karyawan maupun masyarakat yang berada di sekitar Kebagusan, Pasar Minggu.
“Di Indonesia, sampah merupakan salah satu tantangan pelik yang perlu ditangani bersama,” kata Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Samer Chedid. Untuk mengatasinya, penting bagi setiap individu maupun pemangku kepentingan untuk ambil bagian di dalamnya.
Salah satu inisiatif sebagai wujud tanggung jawab dalam turut mengatasi isu sampah ialah program edukasi pilah sampah anorganik bagi karyawan. “Saya bangga atas partisipasi aktif lebih dari 200 karyawan, di mana sepanjang 2023 telah terkumpul lebih dari 4.300 kg sampah anorganik,” katanya.
Untuk memastikan sampah anorganik yang dikumpulkan akan dikelola supaya tidak bermuara di Tempat Pembuangan Akhir, PT Nestlé Indonesia menjalin kerja sama dengan Waste4Change. Mohamad Bijaksana Junerosano, Founder and CEO Waste4Change mengapresiasi langkah PT Nestlé Indonesia dalam meluncurkan program Waste Dropbox. “Inisiatif ini tidak hanya mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik, tetapi juga dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan mendorong perilaku bijak dalam pengelolaan sampah anorganik,” katanya.