BERITAUNGGULAN.COM, DEPOK — Internet itu bukti kemajuan yang berhasil manusia capai. Kemampuannya pun luar biasa. Bahkan kerjanya bisa lebih cepat dari otak. Internet bisa memberikan begitu banyak informasi dengan sangat cepat dan beragam. Akan tetapi masalah justru datang bersama dengan itu semua. Di sinilah kita butuh cermat dalam menggunakan internet.
Fathur Rokhman dalam buku “Linguistik Disruptif” menjabarkan bahwa internet itu menjadi tempat orang sulit berkonsentrasi. Sekarang mulai muncul fenomena popcorn brain yang menggambarkan betapa orang kini sangat sulit untuk bisa fokus. Cepat berpindah dari satu pikiran ke pikiran lain.
Cepat Bosan
Masih menurut buku “Linguistik Disruptif” kini otak orang mulai mudah bosan. Membaca dua atau tiga halaman buku, sudah lelah. Apalagi kalau membaca artikel di HP, satu paragraf dua paragraf, langsung skip. Pindah ke aplikasi lain atau merespon notifikasi baru yang menarik perhatiannya.
Dalam kata yang lain, kalau kita tidak cermat, maka otak kita akan terkondisi dengan apapun secara cepat. Padahal otak butuh waktu dalam memahami sesuatu secara utuh. Kalau seseorang biasa cepat, maka ia akan mudah merasa bosan kalau harus memberi perhatian lama kepada bacaan atau pun informasi.
Merujuk Alquran
Satu-satunya referensi yang mendorong kita mau membaca dengan perlahan itu adalah Alquran.
“Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al-Muzzammil: 4).
Mengapa harus perlahan-lahan?
Sebagian ulama menjelaskan agar proses membaca itu bisa mendatangkan perenungan, pemikiran. Lebih jauh agar bisa menggerakkan hati, beribadah dengan tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala.
Langkah Strategis
Lalu apa yang bisa kita lakukan ke depan agar cermat dalam berinternet?
Pertama, niatkan untuk membuka HP dengan maksud mendapatkan ilmu. Menjalin silaturahmi secara daring. Dan, fokus pada tema tertentu.
Pada saat ada waktu luang, pastikan untuk membuka HP dengan niat mendapat wawasan atau bahkan ilmu.
Kedua, pasang alarm atau pengingat, bahwa kalau ada waktu luang, cukup membuka HP selama 30 menit maksimal. Sisanya gunakan untuk merenungkan apa yang dibaca dari HP.
Ketiga, lebih serius, coba untuk mendapat bacaan bergizi dari media terpercaya. Meskipun harus berlangganan, cobalah. Misalnya langganan media Republika.id. Itu akan memberi kita asupan informasi yang utuh dan mendalam.
Langkah lain, bisa kita kembangkang masing-masing. Satu hal yang pasti, internet tak boleh menjadikan kita menjadi bosan untuk membaca secara mendalam. Karena itu beresiko pada “perilaku” otak yang sulit berkonsentrasi. Ingat, tak ada keberhasilan tinggi tanpa konsentrasi yang mendalam.* www.masimamnawawi.com
Oleh: Mas Imam Nawawi
