BERITAUNGGULAN.COM,JAKARTA–Jajaran pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang dipimpin langsung Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Bertemu Grand Syeikh Al Azhar Ahmed Al Tayeb, Kamis (12/07).
Dalam kesempatan tersebut, Kamaruddin juga menyampaikan kondisi terkini perwakafan di Indonesia, dan hal-hal penting yang akan dicanangkan BWI. Diantaranya Program Strategis Gerakan Indonesia Berwakaf.
“Potensi wakaf uang di Indonesia begitu besar, untuk menangkap potensi itu kami tengah mencanangkan Gerakan Indonesia Berwakaf,” katanya dalam keterangan resminya di laman BWI.
Ahmed berharap wakaf dapat berkontribusi untuk mensejahterakan masyarakat.“Berikan perhatian khusus pada fakir miskin dan orang-orang yang mencari ilmu. Datangi mereka, jangan sampai mereka mengantri, muliakan mereka” kata Grand Syekh Al Azhar.
Selain itu Al Tayeb menambahkan apa yang disampaikan ketua BWI tentang Rumah Sakit Mata. Grand Syekh menyampaikan agar hal itu dikembangkan.“Tidak cukup rumah sakit mata, buat rumah sakit-rumah sakit yang lain,” katanya.
Mesir jelas memiliki manajemen pengelolaan wakaf yang bagus, BWI berharap dapat belajar pada Mesir. “Mesir memiliki manajemen wakaf yang bagus, sehingga kami bercita-cita untuk belajar dari pengalaman Mesir dalam mengelola wakaf,” katanya.
Kamaruddin menambahkan wakaf tanah di Indonesia mencapai 500.000 titik dan pertumbuhan wakaf di Indonesia mencapai 8 persen pertahun. BWI juga memiliki rumah sakit mata Achmad Wardi yang melayani kaum duafa dalam berobat.
Al Tayeb mengapresiasi peran BWI dalam mengembangkan dan mengelola wakaf yang manfaatny dapat dirasakan kaum duafa dengan salah satu bentuknya pengobatan mata gratis bagi duafa melalui RS. Mata Achamd Wardi di Serang. Ia juga berharap peran BWI lebih ditingkatkan dan diperluas lagi terutama untuk para pengurus masjid di Indonesia.