BERITAUNGGULAN.COM, BENGKULU — Di wilayah pedalaman yang jalannya masih terjal dan sulit dijangkau, keberadaan kendaraan bukan sekadar alat transportasi, tetapi menjadi penentu keberlangsungan dakwah dan pendidikan agama. Menyadari tantangan ini, Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) kembali merealisasikan salah satu program unggulannya, Wakaf Motor untuk Dai Pedalaman.
Program ini lahir sebagai solusi nyata bagi para dai yang mengabdikan diri di daerah terpencil, di mana kendaraan roda dua menjadi satu-satunya sarana yang efektif untuk menembus dusun-dusun terisolasi. Dengan motor, perjalanan dakwah menjadi lebih cepat, aman, dan jangkauan pembinaan masyarakat semakin luas.
Pada Senin (11/8/2025), BMH Bengkulu secara resmi menyerahkan sebuah motor wakaf kepada Ustadz Hezudin Arif, seorang dai yang dengan penuh dedikasi mengajar, membina, dan membimbing masyarakat di pedalaman Muko Muko, Bengkulu. Penyerahan ini disambut hangat oleh beliau yang telah lama berjuang menembus medan sulit demi menyebarkan ilmu agama.
“Saya, Ustadz Hezudin Arif, mengucapkan terima kasih atas pemberian motor dari Baitul Maal Hidayatullah. Syukron, Jazakumullah Khairankatsiran,” ungkapnya dengan mata berbinar penuh rasa syukur.
Kepala BMH Bengkulu, Hendrianto, menjelaskan bahwa program wakaf motor merupakan wujud nyata komitmen BMH untuk memperkuat peran dai di pelosok negeri.
“Kami ingin memastikan para dai memiliki sarana yang memadai untuk berdakwah. Dengan adanya motor ini, mereka bisa lebih mudah menjangkau desa-desa terpencil, mengajar anak-anak mengaji, dan menanamkan nilai-nilai Qurani di tengah masyarakat,” jelasnya.
Lebih dari sekadar mempermudah perjalanan, motor wakaf ini diharapkan menjadi penggerak dakwah yang mampu memperluas jangkauan ajaran Islam dan melahirkan generasi Qurani di daerah yang selama ini jarang tersentuh pembinaan intensif.
“BMH mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur dermawan yang telah menyisihkan sebagian rezekinya. InsyaAllah, pahala jariyah akan terus mengalir seiring roda kendaraan berputar, menjadi saksi perjalanan dakwah di pelosok negeri,” tambah Hendrianto.
Kini, dengan adanya motor wakaf ini, Ustadz Hezudin dapat lebih sering hadir di tengah masyarakat, mengajar Al-Qur’an, memberikan ceramah, serta menjadi teladan yang menguatkan fondasi iman. Setiap putaran roda bukan hanya menempuh jarak, tetapi juga membawa pesan kebaikan, menyalakan cahaya ilmu, dan menguatkan ukhuwah di pedalaman Muko Muko./Herim
