BERITAUNGGULAN.COM, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis rangkuman terkini mengenai perkembangan situasi kebencanaan yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Dalam laporan resmi yang dirilis pada Rabu (3/9), BNPB mencatat sejumlah peristiwa bencana alam yang terjadi sejak Selasa (2/9) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (3/9) pukul 07.00 WIB, beserta langkah-langkah penanganan yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah.
Dari catatan BNPB, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih mendominasi kejadian bencana di periode tersebut. Salah satu peristiwa terjadi di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, pada Selasa (2/9). Kebakaran melanda lahan seluas dua hektare di Gampong Babah Jurong, Kecamatan Kuta Baro. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat segera mengerahkan dua unit armada pemadam kebakaran lengkap dengan petugas lapangan. Upaya pemadaman yang dilakukan secara cepat dan terkoordinasi akhirnya berhasil memadamkan api, sehingga kebakaran tidak meluas ke permukiman warga.
Peristiwa karhutla berikutnya dilaporkan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang terjadi sejak Senin (1/9). Api membakar lahan sekitar 50 hektare di Desa Loloan, Kecamatan Bayan. BPBD bersama Dinas Pemadam Kebakaran Lombok Utara bekerja sama di lapangan, berupaya mengendalikan kobaran api yang cukup luas. Berkat koordinasi yang baik serta dukungan masyarakat setempat, api akhirnya dapat dipadamkan dan potensi meluasnya kebakaran berhasil dicegah.
Kebakaran juga dilaporkan melanda wilayah Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Sragen. Pada Selasa (2/9), lahan tebu seluas tiga hektare di Desa Katelan, Kecamatan Tangen, terbakar. BPBD Sragen bersama warga sekitar secara sigap melakukan pemadaman manual, dibantu dengan armada yang dikerahkan ke lokasi. Beruntung, api berhasil dijinakkan dalam waktu relatif singkat tanpa menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Di luar kebakaran, bencana lain berupa cuaca ekstrem tercatat melanda Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, sejak Senin (1/9). Angin kencang yang melintasi sejumlah wilayah, antara lain Kecamatan Galang, Kutalimbaru, dan Pancur Batu, merusak sedikitnya 18 rumah warga. Akibat kejadian ini, tiga orang dilaporkan mengalami luka ringan, sementara sembilan warga lainnya harus mengungsi sementara waktu ke lokasi yang lebih aman.
Upaya tanggap darurat terus dilakukan BPBD bersama pihak terkait. Hingga Selasa (2/9), tim gabungan sudah menyalurkan bantuan logistik berupa paket sembako, mendirikan posko darurat, melakukan perbaikan rumah secara bertahap, dan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terdampak. Pemerintah daerah juga melakukan asesmen kerusakan dan pendataan warga untuk memastikan seluruh kebutuhan dasar korban terpenuhi.
Menyikapi rangkaian kejadian ini, BNPB kembali mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah daerah, khususnya di wilayah rawan karhutla. BNPB mengimbau agar peralatan pemadam kebakaran, personel, serta jalur evakuasi dipersiapkan sejak dini, sehingga respons dapat dilakukan dengan cepat ketika kebakaran terjadi. Selain itu, bagi daerah yang berpotensi diguyur hujan lebat disertai angin kencang, masyarakat diminta waspada dan melakukan pemeriksaan pada kondisi rumah, atap, serta pepohonan yang rawan tumbang, guna meminimalkan risiko kerugian materi maupun korban jiwa.
BNPB juga menegaskan bahwa mitigasi bencana merupakan tanggung jawab bersama. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat sangat menentukan dalam mengurangi dampak bencana, menjaga keselamatan warga, dan mempercepat proses pemulihan pascabencana.













