BERITAUNGGULAN.COM, BANDUNG – – Seratusan santri dan pengasuh dari Pondok Pesantren Hidayatullah Bandung melakukan kunjungan edukatif ke Syaamil Quran sebuah Penerbit dan percetakan Al Quran di Kota Bandung, Rabu (23/10/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada para santri tentang proses aktivitas redaksi, penerbitan, percetakan, hingga pendistribusian mushaf Al-Qur’an sampai ke tangan pembaca.
Kunjungan ini disambut hangat oleh Syaamil Quran yang diwakili oleh Head of Public Relations Syaamil, Muhammad Dzikri, yang menjelaskan secara rinci proses panjang di balik hadirnya Al-Qur’an yang terjaga keasliannya. Salah satu santri, Fiqih, ditunjuk untuk memimpin pembukaan acara dengan membaca surat Al-Fatihah.
Selama kunjungan, para santri diperlihatkan beberapa aktivitas kunci dalam produksi mushaf Al-Qur’an. Di antaranya memastikan setiap karyawan yang mengerjakan mushaf Al-Quran dalam keadaan suci dari hadats. Selanjutnya, disampaikan pula bahwa proses ‘quality control’ mushaf Al-Qur’an dapat memakan waktu hingga tiga bulan, hingga akhirnya mendapatkan sertifikat tashih dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Kementerian Agama.
Dzikri juga menjelaskan betapa pentingnya ketelitian dalam mencetak Al-Qur’an. Setiap lembar hasil cetakan harus melalui pemeriksaan ulang oleh tim ahli untuk memastikan tidak ada kesalahan cetak dalam mushaf yang diedarkan.
“Jika terjadi kesalahan cetak, lembaran tersebut akan kita pisahkan untuk kemudian dimusnahkan, sebagai ikhtiar lembaran yang berisi Kalamullah ini tidak dimanfaatkan ulang dengan cara yang tidak pantas. Ini bagian dari tanggung jawab besar kami dalam menjaga keotentikan kitab suci,” jelasnya.
Selain mempelajari proses pencetakan, para santri juga diberi wawasan tentang bagaimana supaya bisa berinteraksi dengan Al-Qur’an dengan mudah. Yaitu dengan cara mengawali dengan dzikir, supaya hati menjadi lebih jernih. Kemudian menulis ayat-ayat Al-Qur’an di selembar kertas.
Dengan adanya kegiatan semacam ini, para santri diharapkan semakin menghayati pentingnya Al-Qur’an dalam kehidupan mereka, tidak hanya sebagai pedoman hidup, tapi juga sebagai kitab suci yang harus dijaga keasliannya dari generasi ke generasi. [ ]
Foto: dok.ponpes hidayatullah bandung