Ekspansi Jurusan Bahasa Indonesia UMM dalam Mengembangkan BIPA di Thailand

Ekspansi Jurusan Bahasa Indonesia UMM dalam Mengembangkan BIPA di Thailand

BERITAUNGGULAN.COM – Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kini semakin fokus mengembangkan program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Thailand Selatan. Sebagai bagian dari inisiatif ini, tim dosen PBI UMM melakukan kunjungan langsung ke Thailand untuk meninjau praktik pembelajaran BIPA. Kunjungan yang berlangsung pada 30-31 Mei ini melibatkan kunjungan ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Songkhla dan Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School, salah satu sekolah terkemuka di Thailand Selatan.

Dalam kunjungan tersebut, tim UMM bertemu dengan Konsul RI, Suargana Pringganu, bersama dengan staf Fungsi Sosial dan Budaya, Marsya Fadhia Akmal dan Gregorius Bangkit, yang memiliki latar belakang BIPA. Tim UMM mempresentasikan program BIPA UMM serta berbagai program internasional unggulan yang sedang berjalan.

Suargana Pringganu menyambut baik presentasi tersebut dan menekankan bahwa tidak semua program BIPA di Thailand Selatan terpantau oleh KJRI. Ia mengakui adanya minat besar dari masyarakat Thailand untuk belajar bahasa Indonesia, meskipun program ini mengalami penurunan setelah dihentikannya pengiriman guru BIPA dari Indonesia. “Minatnya tinggi, namun terkendala biaya. Sehingga, ketika pemerintah Indonesia tidak lagi mengirim guru BIPA, banyak titik BIPA yang tidak lagi berjalan,” jelasnya.

Suargana juga mengungkapkan kegembiraannya atas program Center of Excellence (CoE) Diplomasi Bahasa dari Prodi PBI FKIP UMM, yang berencana mengirim mahasiswa magang BIPA ke Thailand Selatan. Langkah ini akan membuka titik BIPA baru dan diharapkan para dosen UMM dapat memberikan pelatihan kepada orang Indonesia di Thailand yang mengajar BIPA namun belum memiliki pengetahuan yang memadai di bidang ini.

Fida Pangesti, M.A., dosen PBI UMM, menambahkan bahwa kerja sama ini diharapkan dapat menjadi medium bagi pengembangan kompetensi mahasiswa yang tergabung dalam CoE Diplomasi Bahasa. CoE ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan instruktur BIPA yang semakin meningkat dengan desain mata kuliah yang menggabungkan teori dan praktik, sehingga menghasilkan pengajar BIPA profesional yang mempercepat pencapaian visi internasionalisasi bahasa Indonesia.

Selain itu, Fida juga memaparkan berbagai program internasional UMM yang dapat diakses oleh mahasiswa Thailand, termasuk beasiswa UMM Summit dengan dua skema yaitu fully funded scholarship dan partial scholarship.

Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si., menegaskan bahwa program BIPA di UMM sudah berjalan lama dan Thailand Selatan merupakan salah satu negara penyumbang terbesar mahasiswanya. Hal ini menjadi modal kuat untuk menjalin kerja sama lebih lanjut dengan berbagai instansi di wilayah tersebut. Kunjungan kali ini juga mencakup kunjungan ke alumni yang saat ini mengajar BIPA di Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School.

Sambutan hangat juga diberikan oleh Seri Ingkhong, Direktur Hatyai Wittayalai Somboonkulkanya School. Ia menjelaskan bahwa sekolahnya memiliki program bahasa asing untuk siswa SMA dan SMP, di mana bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa asing favorit. Bahkan, para siswa telah memenangkan berbagai kompetisi bahasa Indonesia tingkat nasional.

Kolaborasi ini dinilai sangat penting untuk memajukan pendidikan, khususnya pengajaran bahasa Indonesia di Thailand Selatan. Seri Ingkhong menyatakan minatnya untuk mengunjungi UMM guna membahas lebih lanjut poin-poin kerja sama yang dapat dikembangkan. “Kolaborasi ini sangat penting bagi kita dalam rangka memajukan pendidikan, khususnya pengajaran bahasa Indonesia di sekolah kami,” tutupnya.