Festival Pendidikan BelajaRaya 2024, Rayakan Pendidikan Gaya Genzi

Festival Pendidikan BelajaRaya 2024, Rayakan Pendidikan Gaya Genzi

BERITAUNGGULAN.COM, JAKARTA – “Merayakan Belajar: Kapan Saja, di Mana Saja, dari Siapa Saja”, Festival pendidikan Belajaraya 2024 di Pos Bloc, Jakarta ini menyatukan lebih dari seribu komunitas pendidikan dari seluruh Indonesia untuk mengeksplorasi inovasi dalam mengajar dan belajar.

Di tengah tantangan besar yang masih dihadapi sektor pendidikan, Festival Pendidikan BelajaRaya 2024, Rayakan Pendidikan Gaya Genzi pada sesi Ngobrol Publik pembuka bertajuk “Guru-Guru yang TIdak Biasa”. Roswita Amelinda, Founder & Director AngklungKita, memaparkan betapa pentingnya seni dan budaya dalam pendidikan.

“Inisiatif kami bertujuan mengangkat seni dan budaya dalam pendidikan, menantang stigma lama bahwa pelajaran ini tidak penting,” ujarnya. Roswita menunjukkan bagaimana nilai-nilai lokal dan warisan tradisional dapat memperkaya pengalaman belajar.

Melalui pengalaman memberikan edukasi psikososial dan kesehatan mental kepada penyintas bencana, Ivan Ahda, Founder & CEO Maxima menyoroti pentingnya pendidikan untuk masa depan yang berkelanjutan.

“Anda tidak perlu memulai dari awal; selalu ada sesuatu yang bisa dikembangkan,” ujarnya, mendorong para pendidik dan komunitas untuk memaksimalkan sumber daya yang ada untuk menciptakan perubahan positif.

Ligwina Hananto, Founder & CEO Quamma, menyoroti pentingnya timbal balik dalam proses belajar.

“Saat kita mengajar, kita belajar lebih banyak lagi,” ungkapnya. Ligwina membagikan pengalamannya dalam mengadakan kelas keuangan untuk teman-teman tunarungu dan sesi untuk guru, sambil mendorong penggunaan kelas online untuk menjangkau komunitas pedesaan.

Melengkapi diskusi, Indra Aziz, Musisi, pelatih vocal dan penggagas #bebaskansuaramu, menutup sesi dengan pesan bahwa pendidikan tidak perlu rumit.

“Pengetahuan sekecil apapun bisa menciptakan perubahan yang signifikan,” ujarnya, mengingatkan bahwa semangat dan konsistensi dalam mengajar dapat membawa dampak besar.

Menghubungkan semangat pendidikan inovatif dengan kepemimpinan Gen Z, sesi Ngobrol Publik selanjutnya membahas bagaimana generasi muda dapat membawa perubahan nyata.

Pada sesi berjudul “Gen Z Anti Mager-Mager Club untuk Pendidikan”, tokoh-tokoh seperti Jovial da Lopez, Zensa Rahman, Mandira Bienna Elmir, Nurul Iqamah, dan Aspar Jaelolo mengungkapkan potensi luar biasa Gen Z.

Belajaraya 2024 bukan hanya menunjukkan inovasi dalam pendidikan, tetapi juga bagaimana kolaborasi lintas generasi dapat memajukan pendidikan di Indonesia.

Acara ini mengajak semua pihak untuk merayakan dan memperluas makna belajar, menjadikannya lebih inklusif dan efektif bagi masa depan.