BERITAUNGGULAN.COM, JAKARTA – Guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,9 yang terjadi di Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8) turut dirasakan hingga Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Getaran yang terjadi pada siang hari tersebut menyebabkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan, baik rumah warga maupun fasilitas umum.
Berdasarkan hasil kaji cepat sementara yang dilakukan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, dampak paling terasa berada di wilayah Kecamatan Tegalwaru dan Telukjambe Barat. Di Kampung Jungkur dan Kampung Kutamaneuh, Kecamatan Tegalwaru, dinding rumah warga dilaporkan retak dan roboh.
Sekolah dan Aula Kecamatan Rusak
Selain rumah warga, fasilitas umum juga tak luput dari dampak gempa. Di SD Negeri Kutamaneuh 2, Kecamatan Tegalwaru, langit-langit ruang kelas jebol hingga menimpa beberapa meja. Bagian dinding cungkup atap pun runtuh dan puing-puing berserakan di tanah.
Hal serupa terlihat di aula serbaguna Kantor Kecamatan Pangkalan. Plafon bangunan ambruk menimpa sejumlah sarana umum. Beruntung, saat kejadian tidak ada aktivitas di sekolah maupun aula sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.
Data Kerusakan dan Warga Terdampak
Hingga Rabu malam, TRC BPBD Karawang mencatat dampak gempa meliputi Desa Wanakerta, Desa Mulyajaya, dan Desa Parungsari di Kecamatan Telukjambe Barat, serta Desa Kutamaneuh di Kecamatan Tegalwaru. Sebanyak 8 rumah mengalami kerusakan dengan jumlah warga terdampak 20 jiwa dari 8 kepala keluarga (KK).
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, warga setempat sempat diliputi rasa panik akibat getaran gempa yang cukup terasa. Beberapa keluarga bahkan memilih untuk sementara tinggal di luar rumah hingga kondisi dinyatakan aman.
BPBD Terus Lakukan Pemantauan
Kepala Pelaksana BPBD Karawang, dalam keterangan resminya, menyebutkan bahwa tim masih terus melakukan kaji cepat dan monitoring di lapangan. “Data kerusakan maupun jumlah warga terdampak akan diperbarui secara berkala. Kami juga berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan untuk memastikan kebutuhan darurat masyarakat,” ujarnya.
Hingga siaran pers ini diterbitkan, BPBD Karawang belum melaporkan adanya korban luka maupun jiwa. Namun, tim gabungan terus disiagakan untuk mengantisipasi perkembangan situasi, termasuk jika ada gempa susulan.
Kesiapsiagaan Masyarakat Diharapkan
Ahli kebencanaan mengingatkan masyarakat agar tetap waspada dan tidak mudah terpengaruh isu yang belum jelas kebenarannya. Sosialisasi mitigasi bencana perlu terus ditingkatkan agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi gempa di kemudian hari.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait diharapkan segera melakukan langkah rehabilitasi dan memberikan dukungan psikososial bagi warga terdampak, agar aktivitas sosial dan ekonomi dapat kembali berjalan normal.
