Hidroponik di Lahan Wakaf: Solusi Kreatif yang Berbuah Berkah

BERITAUNGGULAN.COM, BATAM — Di bawah terik mentari pagi, barisan rak-rak berwarna putih berjejer rapi di salah satu sudut lahan wakaf Pesantren Daarut Tauhiid Batam. Siapa sangka, kawasan yang semula hanya berupa tanah lapang ini, kini telah berubah menjadi lahan hidroponik produktif.

“Sejak 2021, Daarut Tauhiid Batam berinovasi memanfaatkan lahan wakaf di lingkungan pesantren untuk budidaya hidroponik,” ujar Heru Widodo, Kepala Bagian Operasional dan Fundraising Daarut Tauhiid Batam, pada Selasa (10/6/2025).

Metode hidroponik dipilih karena efisiensi ruang, kebutuhan air yang lebih sedikit, serta potensi produksi yang lebih tinggi dibanding penanaman konvensional.

Dua jenis sayuran yang paling sering dipanen adalah pakcoy dan selada. Hasilnya mendukung kegiatan santri, guru, hingga masyarakat sekitar, sekaligus turut membiayai pembangunan masjid.

Tak berhenti pada produksi, Daarut Tauhiid Batam membuka peluang bagi siswa SMP dari pesantren untuk praktik langsung menanam hidroponik. “Mereka mulai dari menyemai biji, merawat nutrisi, memanen, hingga manajemen penjualan.” kata Heru.

Keberhasilan Daarut Tauhiid Batam menjadi inspirasi bagi lembaga wakaf lain di Indonesia. Para pengelola optimis, pendekatan wakaf produktif ini akan semakin memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan ketahanan pangan.

Dengan komitmen dan inovasi, Pesantren Daarut Tauhiid Batam membuktikan lahan wakaf bisa memberikan berkah berkelanjutan. Bukan sekadar ‘wakaf diam’, melainkan lahan hidup yang terus memberi manfaat untuk santri, guru, warga sekitar, dan menumbuhkan kemandirian umat. (wakafdt)