BERITAUNGGULAN.COM, Jakarta – Indonesia Beramal Sholeh (IBS) bekerja sama dengan lembaga ZIS Indosat resmi meluncurkan program perahu ambulans pesisir, yang diadakan di Masjid Nurul Taqwa, Kantor Pusat PT Indosat Tbk., dalam sebuah talk show bertajuk “Kebaikan Tanpa Batas.”
Peluncuran ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Prof. Dr. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag (Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf KEMENAG RI), Sukmananto (Chairman SKI Indosat), Wakhid Effendi (CEO ZIS Indosat), Irfan Nugraha (CEO Rumah Zakat), Riki Haryadi (Direktur Indonesia Beramal Sholeh), dan Dea Sunarwan (Pendiri IBS dan Amal Sholeh Network).
Wakhid Effendi, CEO ZIS Indosat, menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk membahas beberapa inisiatif, termasuk peluncuran kampung zakat (kolaborasi ZIS Indosat, Rumah Zakat, dan KEMENAG RI), peluncuran program perahu ambulans pesisir (kolaborasi ZIS Indosat dan Indonesia Beramal Sholeh), serta tausyiah oleh Prof. Dr. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag.

Acara ini juga menjadi ajang penandatanganan MoU antara ZIS Indosat dan Indonesia Beramal Sholeh (IBS) untuk penyediaan perahu ambulans. “Hari ini kita akan menandatangani MoU untuk pengadaan ambulans pesisir,” kata Wakhid. “InsyaAllah, proses penilaian oleh tim amil ZIS Indosat dan IBS telah dilakukan, dan sekarang tinggal merealisasikannya,” tambahnya.
Program perahu ambulans ini dirancang untuk membantu warga Dusun Bondan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, sebuah daerah terpencil yang belum memiliki fasilitas kesehatan maupun tenaga medis tetap.
Dea Sunarwan, Pendiri IBS dan Amal Sholeh Network, menekankan pentingnya program ini, mengingat perahu ambulans sangat diperlukan di daerah tersebut. Warga Bondan saat ini bergantung pada puskesmas terdekat yang berjarak 12 km dan membutuhkan waktu tempuh 45 menit untuk mendapatkan layanan kesehatan darurat.
Saat ini, pembuatan perahu ambulans sedang dalam proses, dan Dea menambahkan bahwa kolaborasi ini juga akan mencakup pelatihan bagi operator medis di Dusun Bondan. “Akses ke sana sangat terbatas, jadi masyarakat perlu dilatih dalam kegiatan kesehatan,” ujarnya.
Dengan adanya kolaborasi ini, Dea berharap dapat memulai peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Bondan.
