BERITAUNGGULAN.COM – Sebanyak 1.500 masyarakat adat Baduy di Banten mengikuti tradisi Seba Baduy 2024. Seba Baduy adalah tradisi tahunan di mana masyarakat suku Baduy, baik dari Baduy Dalam maupun Baduy Luar, melakukan perjalanan kaki menuju pusat pemerintahan Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten. Tradisi ini bertujuan untuk menyampaikan hasil bumi dan aspirasi mereka kepada pemimpin pemerintahan setempat, baik Bupati maupun Gubernur Banten.
Tradisi Seba Baduy mencerminkan kearifan lokal masyarakat Baduy yang sangat menghormati alam dan menjaga keseimbangan lingkungan. Mereka hidup dengan prinsip tidak merusak alam dan menjaga kelestarian hutan, serta mengajarkan pentingnya hidup selaras dengan alam. Masyarakat Baduy juga sangat taat terhadap adat istiadat dan hukum adat yang mengatur kehidupan mereka, yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Pada Seba Baduy 2024, masyarakat adat Baduy melaksanakan Seba di Gedung Negara Provinsi Banten di Kota Serang, Sabtu (18/4/2024) malam. Mereka diterima oleh Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar, yang juga dikenal sebagai Bapak Gede Masyarakat Adat Baduy.
Dalam sambutannya, Al Muktabar menitipkan pesan penting tentang kesehatan anak-anak masyarakat Baduy, khususnya agar terhindar dari stunting. “Saya menitipkan anak-anak agar tidak terkena stunting. Jika diperlukan dukungan, Pemerintah Provinsi Banten siap hadir,” ucapnya. Al Muktabar juga menekankan pentingnya membina generasi muda dan memberikan mereka kesempatan untuk berkembang.
Setelah menerima persembahan hasil bumi dari masyarakat adat Baduy, Al Muktabar memberikan bingkisan sebagai tanda terima kasih. “Semoga para puun, para jaro, dan warga masyarakat adat Baduy diberikan kesehatan dan kehidupan yang makmur,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Desa Kanekes, Saija, yang merupakan Jaro Pemerintah Masyarakat Adat Baduy, menyampaikan permintaan maaf dan doa. “Mohon maaf jika ada kata-kata dari masyarakat kami yang kurang berkenan, dan mohon doanya agar masyarakat kami selalu selamat,” ungkapnya.