BERITAUNGGULAN.COM, JAKARTA – – Ada pepatah yang menyebutkan bahwa hidup ini tidaklah datar (life is never flat). Dalam menjalani kehidupan ini ada dinamika maupun dilema. Suatu waktu kita akan merasakan hidup “di atas” dengan segala kemudahan dan ragam kenyamanan yang mendatangkan kebahagiaan.
Namun dalam kesempatan lain kita merasa hidup “di bawah” dan terhimpit dalam balutan masalah yang seperti tak kunjung sirna.
Alur kehidupan selalu berubah. Ada kalanya terasa ringan, namun tidak jarang terasa berat. Dalam satu waktu, ada saatnya manusia mendapat masalah yang bertubi-tubi. Berusaha menyelesaikan, justru datang masalah lain yang semakin memberatkan.
Dalam kondisi seperti itu, seorang muslim dituntut untuk tetap berikhtiar dan terus meningkatkan kesabaran serta senantiasa memohon keringanan kepada Allah Swt lewat doa. Kita harus yakin bahwa Allah memberi ujian agar hamba-Nya menjadi kuat dalam menjalani hidupnya.
Selain itu kita juga harus percaya dan berbaik sangka (huznudhon) bahwa dibalik kesusahan atau cobaan masalah tersebut Allah akan memberikan kemudahan atau kebahagiaan, sebagaimana yang Allah Swt janjikan dalam Al-Qur’an:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“Sungguh, dibalik kesulitan akan ada kemudahan.” (QS. Asy-Syarh: 5)
Bahkan untuk meyakinkan kita hingga Allah Swt mengulangi pada ayat berikutnya. Hal ini seharusnya membuat kita semakin optimis. Terkait dengan doa yang perlu kita panjatkan saat menghadapi beratnya beban hidup, maka dianjurkan untuk bersabar dan memanjatkan doa ini, yang terkandung dalam Surat Al Baqarah ayat 286.
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Rabbanaa laa tu’aakhidznaa in nasiinaa au akhtha’naa. Rabbanaa wa laa tahmil ‘alainaa ishran kamaa hamaltahuu ‘alaa alladziina min qablina. Rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaa qatalanaa bihi. Wa’fu’annaa, waghfirlanaa, warhamnaa, anta maulaanaa fanshurnaa ‘alaa al-qaumi al-kaafiriin.”
Artinya:
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat, sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
Sebagai orang yang beriman kita dilarang untuk menyepelekan doa karena doa adalah senjata dan kekuatan bagi orang yang yakin akan kebesaran Allah Swt. Selama mencoba.