Kemenag Ajak BPKH Perkuat Indonesia Sebagai Pusat Global Halal dan Green Hajj

Kemenag Ajak BPKH Perkuat Indonesia Sebagai Pusat Global Halal dan Green Hajj

BERITAUNGGULAN.COM, Jakarta  – Kementerian Agama terus mendorong Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk menjadi penggerak utama dalam menjadikan Indonesia sebagai Global Halal Hub dan penerapan konsep haji ramah lingkungan atau “green hajj.” Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, saat berbicara dalam forum IQRA Talks dengan tema “Pengelolaan Haji di Indonesia dan Potensi BPKH dalam Ekosistem Haji.”

IQRA sendiri merupakan singkatan dari Integrity, Quality, Respect, dan Accountability, yang menjadi pedoman BPKH dalam menjalankan tugas pengelolaan dana haji. Hilman menegaskan pentingnya peran BPKH dalam mendukung ambisi Indonesia untuk menjadi pusat halal dunia, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang menargetkan pencapaian ini pada tahun 2024.

“Saya berharap BPKH bisa menjadi fondasi kuat bagi Global Halal Hub di Indonesia, tentu termasuk aspek thayyib. Ini merupakan langkah strategis yang juga telah diamanatkan oleh Presiden Jokowi untuk diperkuat menjelang tahun 2024,” ujar Hilman di hadapan peserta forum, Rabu (25/9/2024).

Hilman juga menyoroti pentingnya penguatan ekosistem halal secara keseluruhan. Menurutnya, tanpa ekosistem yang kokoh, manfaat dari penyelenggaraan haji tidak akan terasa maksimal, karena hanya terbatas pada keberangkatan jemaah. Beberapa potensi ekonomi domestik yang terkait dengan haji, seperti produksi seragam jemaah, katering embarkasi, dan layanan transportasi, perlu lebih diberdayakan.

Di sisi lain, Hilman menjelaskan bahwa kontribusi Indonesia di Arab Saudi masih terbatas pada penyediaan makanan siap saji dan bumbu, sementara produk lain seperti daging, beras, dan sayuran masih diimpor dari negara lain. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya pengembangan produk halal yang lebih luas dan berkelanjutan, baik dari segi kualitas, kuantitas, hingga strategi pemasaran digital.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar lembaga dan pihak terkait, seperti UMKM, eksportir, badan investasi, serta lembaga pengawas halal, agar ekosistem halal domestik dapat berkembang lebih optimal. “Kerja sama yang sudah terjalin dengan BPKH perlu terus dioptimalkan dan dinaikkan ke level berikutnya. BPKH memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun ekosistem haji di Indonesia,” lanjutnya.

Tak hanya itu, Hilman menegaskan bahwa pelaksanaan haji saat ini harus memperhatikan prinsip kelestarian lingkungan. Kementerian Agama berharap BPKH dapat mengembangkan kerangka kerja yang mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan dampak positif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Salah satu ide inovatif yang disampaikannya adalah inisiatif bagi jemaah haji untuk menanam pohon sebelum berangkat ke tanah suci, sebagai bagian dari gerakan penghijauan.

“Ibadah haji tidak hanya membawa manfaat spiritual seperti silaturahmi dan persaudaraan, tapi juga harus memberikan dampak positif secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat,” tutup Hilman, optimis akan peran penting BPKH dalam ekosistem haji dan halal di Indonesia.