Kemenag Gelar AKGTK Madrasah Berbasis Digital pada Akhir Juni

Kemenag Gelar AKGTK Madrasah Berbasis Digital pada Akhir Juni

BERITAUNGGULAN.COM, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (AKGTK) Madrasah secara digital untuk pertama kalinya pada akhir bulan ini. Sebagai persiapan, Direktorat GTK Madrasah mengadakan bimbingan teknis (bimtek) bagi para admin Kanwil Kemenag se-Indonesia. Bimtek ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari 3 hingga 5 Juni 2024 di Jakarta.

Direktur GTK Madrasah, Thobib Al Asyhar, menyatakan bahwa asesmen ini bertujuan untuk mengukur kompetensi para guru madrasah secara menyeluruh. “Ada dua kompetensi dasar yang akan diukur, yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional,” jelas Thobib. Hasil asesmen ini akan menjadi dasar bagi direktorat untuk menentukan kebijakan peningkatan kompetensi guru. Langkah ini diharapkan dapat mendorong guru untuk terus melakukan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui kelompok kerja yang ada.

Bimtek kali ini bertujuan untuk menguji kemampuan aplikasi, kekuatan jaringan, dan keterbacaan instrumen. Para admin atau operator di tingkat provinsi juga diberi tugas untuk menyosialisasikan informasi ini kepada proktor atau operator di tempat asesmen kompetensi (TAK). Dengan demikian, kendala teknis yang mungkin terjadi saat penyelenggaraan asesmen dapat diantisipasi dan diatasi dengan cepat dan efektif.

Thobib menegaskan bahwa seluruh guru madrasah wajib mengikuti asesmen ini, karena hasilnya akan menjadi dasar bagi kebijakan peningkatan kualitas guru. AKGTK Madrasah akan dilaksanakan dalam dua tahap: pertama, asesmen bagi guru mata pelajaran umum, kepala, dan pengawas madrasah pada 24-26 Juni 2024; kedua, asesmen bagi guru mata pelajaran agama yang dijadwalkan pada Oktober 2024. Petunjuk teknis dapat diakses melalui tautan berikut: https://search.app.goo.gl/6DdBUzL.

Secara teknis, pelaksanaan AKGTK dilakukan dengan guru mengakses laman akgtk.kemenag.go.id menggunakan akun Simpatika. Guru akan menjawab 60 soal dalam jangka waktu tertentu, yang akan otomatis tertutup ketika waktu habis. “Guru harus menjawab soal sesuai dengan kemampuannya sendiri tanpa menyalin jawaban dari internet atau orang lain, karena ini akan mempengaruhi keaslian hasilnya,” tegas Thobib.

Dengan asesmen ini, diharapkan profil kompetensi guru madrasah dapat terbentuk secara utuh, sehingga langkah-langkah strategis untuk peningkatan kompetensi dapat segera diimplementasikan. (Sumber:Kemenag)