Kemenparekraf Desain Kemasan Dorong Ekspor di IKN

Kemenparekraf Gelar Program Bedah Desain Kemasan untuk Dorong Potensi Ekspor Produk Kreatif di IKN

BERITAUNGGULAN.COM, Balikpapan – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan program Bedah Desain Kemasan (Bedakan) batch ke-17 di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), yang menjadi magnet bagi pelaku ekonomi kreatif. Program ini bertujuan untuk memberikan penguatan visual pada kemasan produk lokal agar lebih menarik dan unik, serta mendorong potensi ekspor. Proses kurasi telah dimulai pada 30 April hingga 1 Mei 2024 untuk memilih 25 pelaku usaha terbaik dari 50 peserta yang mendaftar.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara Bedah Desain Kemasan di Swiss-Belhotel, Balikpapan, menyatakan pentingnya IKN sebagai harapan bagi pelaku usaha kreatif untuk meningkatkan penjualan dan membuka peluang kerja baru. Menurutnya, kemasan produk merupakan faktor penting dalam memperkuat identitas bisnis dan meningkatkan daya saing di pasar global.

Menparekraf Sandiaga menekankan bahwa kemasan adalah aspek penting yang dapat menguatkan citra produk, namun harus tetap memperhatikan efisiensi biaya produksi. Dia menyatakan bahwa keberhasilan usaha kreatif tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk, tetapi juga oleh strategi kemasan yang menarik dan efisien.

Yuke Sri Rahayu, Direktur Industri Kuliner, Kriya, Desain, dan Fesyen Kemenparekraf/Baparekraf, menjelaskan bahwa program Bedakan batch ke-17 ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Otorita IKN, Astra Graphia, Asprodi DKV Indonesia, Big Indonesia, dan Balikpapan Pos. Peserta berasal dari berbagai sektor seperti fesyen, kriya, dan kuliner di IKN dan sekitarnya, mencakup Samarinda dan Balikpapan.

Monitoring dan evaluasi internal Kemenparekraf pada tahun 2023 menunjukkan bahwa program Bedakan memberikan dampak positif bagi pengembangan UMKM. Omzet meningkat sebesar 24 persen, jumlah tenaga kerja naik sebesar 32 persen, dan kemampuan bersaing di pasar global meningkat hingga 48 persen. Selain itu, peserta juga mengalami peningkatan wawasan dan merasa layak direkomendasikan untuk mengikuti program ini.

Dalam perkembangannya, Bedakan tidak hanya menjadi program pendampingan, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat kolaborasi antar pelaku usaha kreatif. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah narasumber dan pejabat terkait, serta melibatkan berbagai pihak terkait industri ekonomi kreatif dan pariwisata, baik secara langsung maupun daring.