BERITAUNGGULAN.COM, JAKARTA–Setelah sebelumnya dinaikkan menjadi Level IV (AWAS) pada 30 April 2024, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kini mengumumkan penurunan status Gunung Api Ruang menjadi Level III (Siaga) mulai hari ini, Senin 13 Mei 2024 pukul 09.00 WITA.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, mengatakan bahwa penurunan status tersebut berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan penurunan aktivitas vulkanik di Gunung Api Ruang.
Selama periode 1-12 Mei 2024, terjadi sejumlah kegempaan, termasuk 2 kali Gempa Erupsi, 19 kali gempa Guguran, 22 kali Gempa Hembusan, 91 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 29 kali Gempa Vulkanik Dalam, 6 kali gempa Tektonik Lokal, 56 kali gempa Tektonik Jauh, dan 53 kali Tremor Menerus. Pada tanggal 13 Mei 2024 hingga pukul 06.00 WITA, tercatat 1 kali Gempa Hembusan, 1 kali Gempa Tektonik Jauh, dan tremor menerus dengan amplitudo dominan 2 mm.
Hendra menjelaskan bahwa meskipun jumlah Gempa Vulkanik Dalam dan Gempa Vulkanik Dangkal cenderung menurun setelah erupsi pada 30 April 2024, Tremor menerus masih terjadi dengan amplitudo dominan mengecil pada kisaran 2 – 4 mm. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal, tekanan lemah, dan ketinggian mencapai 100-400 m di atas puncak kawah, namun ketinggiannya mulai stabil.
Terkait potensi bahaya, Hendra menyebutkan bahwa potensi bahaya saat ini termasuk erupsi yang menghasilkan lontaran material pijar, serta paparan abu vulkanik yang tergantung pada arah dan kecepatan angin, serta potensi lahar bila hujan deras terjadi di sekitar Gunung Api Ruang.
PVMBG kembali mengingatkan masyarakat di sekitar Gunung Api Ruang dan pengunjung agar tetap waspada dan tidak memasuki wilayah radius 4 km dari pusat kawah aktif Gunung Api Ruang. Masyarakat yang tinggal di wilayah P. Tagulandang yang berada dalam radius 4 km diminta untuk segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius 4 km, sementara yang tinggal di Pulau Tagulandang, terutama yang dekat pantai, diimbau untuk mewaspadai potensi lontaran batuan pijar.