Ketua FUUI KH Athian Ungkap Kekhawatiran atas Gencatan Senjata Hamas-Israel

BERITAUNGGULAN.COM, BANDUNG – Ketua Umum Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI), KH Athian Ali, menyampaikan pandangan kritisnya terhadap rencana gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang akan dimulai pada Minggu (19/1/2025). Meskipun kesepakatan ini mencakup pertukaran sandera dari kedua pihak, ia mengingatkan agar tetap waspada.

Dalam pernyataannya akhir pekan lalu, KH. Athian menganalisis bahwa gencatan senjata ini terjadi karena Israel sedang menghadapi berbagai tekanan internal dan eksternal. “Israel sudah babak belur, PM Israel Netanyahu sudah lama mau diproses hukum atas segala kesalahan. Untuk itu dia mengundur-undur waktu untuk menghindari proses pengadilan tersebut. Di negeri sendiri Netanyahu sudah pecah dukungan,” jelasnya.

Lebih lanjut, KH Athian mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi Israel sedang terpuruk. “Ekonomi dalam negeri Israel sendiri sudah hancur. Ditambahkan Amerika selaku penyokong dan pendukung utama Israel juga tengah menghadapi krisis ekonomi terutama untuk pemulihan akibat kebakaran di Los Angeles belum lama ini,” paparnya.

Meski gencatan senjata ini dinilai sedikit menguntungkan bagi penduduk Gaza dan Hamas,  KH Athian menyayangkan timing kesepakatan tersebut. “Saya berfikir sekiranya Hamas mau bertahan sebentar mungkin isi perjanjian damai akan lebih banyak menguntungkan Hamas dan umat Islam, sebab Israel sudah benar-benar hancur secara moril dan finansial,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa partai koalisi Netanyahu di parlemen Israel telah menyatakan penolakan terhadap kesepakatan ini. “Mereka mengharapkan setelah perjanjian pertama itu mereka akan dilakukan serangan ulang,” tegasnya.

KH. Athian mencontohkan bagaimana Israel sebelumnya telah mengabaikan berbagai kesepakatan internasional. “Jangankan resolusi PBB, hukum Allah saja dilanggar, jangankan perjanjian dengan manusia seperti perjanjian damai saat ini, perjanjian dengan Allah saja dilanggar,” ujarnya.

Mengutip sejarah, ia mengingatkan bahwa 39 nabi telah menjadi korban, yang menurutnya menunjukkan betapa sulitnya mengatur mereka untuk taat pada aturan. “Soal kemanusiaan, jangankan manusia biasa, 39 nabi saja mereka bunuh sehingga sebagian besar nabi itu diutus untuk mereka karena saking bandelnya atau sulit mengatur mereka untuk mengikuti dan taat pada aturan Allah Ta’ala,” jelasnya.

KH.Athian menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kesepakatan gencatan senjata ini, terutama bagi Hamas dan penduduk Palestina. “Baru saja perjanjian ini mau ditandatangani dan diberlakukan, mereka sudah menyerang habis-habisan,” ungkapnya.

Sebagai penutup, ia mengingatkan bahwa Al-Quran telah banyak mengisahkan tentang karakteristik yang perlu diwaspadai ini. “Mereka tidak bisa dipegang pernyataannya dan hanya mementingkan kerakusannya saja,” pungkasnya.

Israel Langgar Gencatan Senjata

Belum sampai 24 jam penuh, pasukan penjajah Israel (IDF) melakukan pelanggaran gencatan senjata pada hari kedua gencatan senjata di Gaza, Senin (20/1/2025). Penembak runduk IDF menembak mati seorang anak dan melukai lainnya pada Senin malam di kota Rafah di Jalur Gaza selatan.

Kantor berita WAFA melansir bahwa Zakariya Hameed Yahya Barbakh terbunuh di dekat bundaran Al-Awda di Rafah tengah setelah ditembak oleh penembak jitu Israel. Seorang anak lainnya terluka saat mencoba mengambil jenazah Barbakh.

Sebelumnya malam ini, satu warga sipil dan seorang anak tewas dan sembilan lainnya, termasuk anak-anak, terluka akibat tembakan Israel di kota Rafah.

Sementara tiga orang yang terluka akibat serangan pesawat tak berawak Israel tiba di Rumah Sakit Eropa di Gaza selatan, lapor WAFA. Serangan yang dilakukan oleh quadcopter terjadi ketika warga Palestina memeriksa rumah mereka di kota Rafah, katanya. Insiden ini terjadi pada hari kedua gencatan senjata Hamas-Israel, yang sebagian besar telah dilaksanakan sejauh ini.

Kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku pada Ahad pukul 11.15; Namun, pelanggaran terhadap perjanjian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan terus memakan korban jiwa warga sipil di Gaza.

Sementara, sebanyak jenazah 137 warga Palestina kini telah ditemukan dari berbagai daerah di kota yang hancur tersebut sejak gencatan senjata mulai berlaku pada Ahad. Badan Pertahanan Sipil Palestina mengatakan pencarian sekitar 10.000 jenazah yang terkubur di reruntuhan sejak dimulainya perang Israel di Gaza berlanjut pada hari kedua gencatan senjata.

Foto: dok. iman