Kolaborasi Kemendikbudristek dan The University of Melbourne dalam Lokakarya Konservasi Lukisan

Kolaborasi Kemendikbudristek dan The University of Melbourne dalam Lokakarya Konservasi Lukisan

BERITAUNGGULAN.COM, Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama The University of Melbourne telah mengadakan sebuah lokakarya konservasi dan manajemen koleksi lukisan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para konservator museum seni di Indonesia tentang perawatan lukisan di lingkungan tropis. Acara ini merupakan salah satu implementasi dari kerja sama internasional antara kedua pihak, yang diselenggarakan oleh Museum dan Cagar Budaya (MCB) Kemendikbudristek di Galeri Nasional Indonesia.

Dalam lokakarya tersebut, para peserta, terutama konservator dari unit Galeri Nasional Indonesia, Museum Basoeki Abdullah, dan unit museum lainnya di bawah naungan Indonesian Heritage Agency (IHA), mendiskusikan metode pemeliharaan koleksi dan konservasi, terutama dalam konteks perawatan lukisan di iklim tropis. Tujuan utamanya adalah memberikan ruang edukasi bagi konservator museum seni di Indonesia untuk memahami teknik-teknik perawatan yang efektif terhadap lukisan.

Ahmad Mahendra, yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Museum dan Cagar Budaya, menekankan pentingnya investasi dalam peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), terutama para konservator, sebagai upaya melindungi warisan budaya Indonesia. Dia menjelaskan bahwa lokakarya ini merupakan langkah nyata dalam membangun jaringan pengetahuan global untuk melindungi dan melestarikan warisan seni dan budaya Indonesia.

Menurut Mahendra, kemitraan internasional yang dijalankan oleh Museum dan Cagar Budaya juga bertujuan untuk membangun fondasi yang kuat dalam melindungi serta memelihara warisan seni dan budaya Indonesia, sekaligus memberdayakan para profesional di Indonesia. Dalam pandangan Mahendra, peningkatan layanan unit museum juga merupakan bagian dari komitmen untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas SDM serta untuk membuat unit museum Indonesia bersinar di kancah internasional.

Wulan Dirgantoro, salah satu narasumber dari The University of Melbourne, menjelaskan bahwa salah satu tantangan dalam konservasi adalah penerapan standar internasional yang kompleks dalam lingkungan tropis. Lokakarya ini bertujuan untuk mempelajari dan mengembangkan panduan praktik terbaik dalam manajemen koleksi dan konservasi lukisan berdasarkan situasi dan pengetahuan budaya lokal di Indonesia.

Nicole Tse, seorang Associate Professor di Grimwade Centre for Cultural Materials Conservation, menyoroti nilai kerja sama dalam mendukung edukasi konservasi bersama IHA atau Museum dan Cagar Budaya. Dia menyatakan bahwa para peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang teknik konservasi yang efektif untuk merawat lukisan-lukisan berharga, sehingga warisan seni Indonesia dapat terjaga untuk dinikmati oleh generasi masa depan.