Konsistensi UNISA Bandung dalam Mengukir Prestasi, Klaster Utama Kembali Dipertahankan

BERITAUNGGULAN.COM, BANDUNG (unisa-bandung.ac.id) — Konsistensi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Bandung dalam membangun budaya riset dan pengabdian kembali terbukti. Berdasarkan hasil penilaian kinerja perguruan tinggi tahun 2022–2024 dari Kemendikbudristek, UNISA Bandung berhasil mempertahankan posisinya pada Klaster Utama Perguruan Tinggi Tahun 2026 sebagaimana yang tertuang dalam surat dari Kemendikbudristek nomor 1436/C3/AL.04/2025.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNISA Bandung, Aef Herosandiana, M.Kom., menuturkan bahwa capaian ini menjadi bukti konsistensi UNISA Bandung dalam menjaga mutu pelaksanaan catur dharma perguruan tinggi, khususnya pada bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

“Klaster utama bukan sekadar simbol peringkat, tetapi representasi dari budaya akademik yang terus tumbuh, kolaboratif, dan berorientasi pada kemanfaatan bagi masyarakat,” tutur Aef, Kamis (13/11/2025).

Menurut Aef, keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai indikator utama yang menjadi dasar penilaian oleh Kemendikbudristek, antara lain jumlah dan kualitas publikasi ilmiah nasional maupun internasional, kinerja hibah penelitian dan pengabdian, kegiatan riset kolaboratif lintas negara, hingga peningkatan luaran seperti HKI, buku, prototipe, serta produk inovasi dosen dan mahasiswa.

“Nilai sitasi Scopus UNISA Bandung bahkan mencapai 983,282 dari total 1000 poin (rumus Sigmoid) sebuah capaian yang patut disyukuri,” tambahnya.

Selama periode penilaian 2022–2024, LPPM mencatat penguatan signifikan dalam ekosistem riset. Komitmen pimpinan universitas, sistem manajemen kinerja yang lebih tertata, serta semangat dosen dalam menghasilkan karya ilmiah menjadi faktor utama peningkatan kinerja catur dharma.

“Penguatan budaya riset, pelatihan proposal kompetitif, dan dorongan publikasi internasional menjadi langkah nyata yang membawa hasil positif,” ungkap Aef.

Aef juga menjelaskan bahwa LPPM UNISA Bandung memiliki sejumlah program unggulan yang berkontribusi langsung terhadap capaian ini. Beberapa di antaranya adalah Program Match Grant Internasional dengan mitra luar negeri, Program Pengabdian Dosen Internasional, serta Program Percepatan Publikasi bagi dosen calon Lektor Kepala dan Guru Besar. Selain itu, digitalisasi sistem hibah internal juga menjadi inovasi penting dalam memperkuat tata kelola riset dan pengabdian di lingkungan UNISA Bandung.

“Selain itu, model pengabdian berbasis pemberdayaan masyarakat (Community Empowerment Model) menjadi salah satu inovasi khas UNISA Bandung yang berorientasi pada keberlanjutan dampak sosial,” ungkapnya.

Menatap tahun-tahun mendatang, LPPM UNISA Bandung berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas riset dan pengabdian melalui kolaborasi internasional, perluasan kemitraan lintas sektor, serta mentoring intensif bagi dosen muda.

“Kami ingin berfokus pada kualitas dan dampak. Digitalisasi manajemen riset dan pengabdian juga akan terus dikembangkan agar capaian kinerja dapat terukur lebih baik,” terang Aef.

Di akhir, Aef menegaskan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh sivitas akademika.

“Capaian ini bukan hasil kerja satu pihak, melainkan hasil kerja bersama. Mari kita jadikan keberhasilan ini sebagai motivasi untuk melangkah lebih jauh agar UNISA Bandung tidak hanya bertahan di Klaster Utama, tetapi juga menjadi perguruan tinggi unggul yang memberi manfaat nyata bagi umat dan kemanusiaan,” pungkasnya. [ ]

Dok foto: UNISA Bandung