BERITAUNGGULAN.COM, JAKARTA — Tumpukan kertas laporan tahunan dan audit keuangan menyimpan sebuah kisah tentang komitmen dan harapan. Hari ini, Baitul Maal Hidayatullah (BMH) tidak hanya menyerahkan laporan kepada Kementerian Agama, tapi juga menyampaikan sebuah komitmen penting bahwa zakat harus dikelola dengan transparan, akuntabel, dan berdampak nyata.
Ketua Pengurus BMH, Firman ZA, tidak datang dengan cerita indah semata. Ia membawa bukti konkret berupa hasil audit keuangan dan syariah, sebagai wujud nyata transformasi yang sedang digaungkan BMH.
“Ini bukan sekadar formalitas,” ujarnya. “Ini adalah komitmen kami untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan setiap rupiah zakat dikelola dengan amanah,” tegasnya yang disimak dengan khidmat oleh seluruh hadirin.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Prof. Dr. Waryono Abdul Ghafur, menyambut baik langkah BMH. “Transparansi adalah kunci,” tegasnya.
“Dengan laporan yang lengkap dan akurat, kita bisa bersama-sama mengawal pengelolaan zakat agar lebih efektif dan tepat sasaran. Saya sangat mendukung langkah BMH ini, terus berupaya memberikan laporan, ini sangat penting bagi pergerakan hari ini dan kedepan,” ungkapnya.
Di balik pertemuan formal ini, tergambar sebuah kolaborasi yang lebih besar. BMH dan Kemenag, dua institusi penting dalam pengelolaan zakat, bergandengan tangan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Mereka sadar, zakat bukan sekadar angka-angka di atas kertas, tapi sebuah amanah besar yang harus dijaga dan dikelola dengan penuh tanggung jawab.
Prof. Waryono menegaskan, “Kita harus bergerak lebih aktif, lebih bertanggung jawab. Slogan saja tidak cukup, kita harus membuktikannya dengan tindakan nyata.”
“Dengan kerjasama yang baik, kita bisa memastikan regulasi zakat tegak di lapangan, pendistribusian tepat sasaran, dan dampaknya benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan. Coba kalau kita bisa angkat kemiskinan dari dana zakat minimal 1% saja pertahun secara berkelanjutan, ini top banget,” sambungnya.
Pertemuan ini bukan sekadar seremonial belaka, tapi sebuah langkah maju dalam perjalanan panjang pengelolaan zakat di Indonesia. BMH dan Kemenag, bersama-sama, sedang merajut harapan untuk masa depan yang lebih transparan, akuntabel, dan berdampak luas bagi umat.*