bank indonesia

Limbah Operasional Kantor Bank Indonesia di NTT Jadi Bahan Co-firing PLTU Bolok

BISNISTIME.COM,KUPANG–Pemanfaatan limbah operasional Bank Indonesia (BI) sebagai bahan baku co-firing untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kolaborasi antara PT PLN (Persero) dengan Bank Indonesia (BI) ini bertujuan mendukung program transisi energi dan pengurangan emisi karbon nasional.

Limbah operasional BI yang sebelumnya dihancurkan dan dibuang di tempat pembuangan akhir, kini dapat diolah menjadi bahan campuran pengganti batu bara. “Selain mengurangi emisi karbon, program Waste to Energy ini hadir menjadi solusi dalam pengolahan limbah menjadi lebih bermanfaat,” ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangan resminya.

PLN terus berinovasi dan berkolaborasi dalam mencapai net zero emissions pada 2060 atau lebih cepat. Penggunaan co-firing untuk PLTU ini juga adalah bagian dari strategi PLN untuk meningkatkan bauran energi terbarukan. “Hingga Juli 2024, PLN NTT telah berhasil mencampurkan 2.872,07 ton biomassa yang setara dengan 1,43 persen dalam bauran energi dan berhasil menurunkan emisi CO2 sebesar 3.331 ton,” ungkap Ajrun.

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati menjelaskan, sinergi BI bersama PLN ini merupakan upaya bersama untuk menekan emisi karbon. Dalam kolaborasi ini, BI siap memasok kebutuhan biomassa bagi PLN hingga Juli 2025. “Kerja sama ini kita laksanakan untuk bagaimana memanfaatkan limbah operasional menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat untuk masyarakat,” kata Agus.

 

dok foto: PLN