BERITAUNGGULAN.COM, NUNUKAN — Di tengah keterbatasan fasilitas di TPQ Darul Qur’an Wal Huffadz, Nunukan Barat, Kabupaten Nunukan, sekelompok mahasiswa STIT Ibnu Khaldun bersama BMH membawa harapan baru. Puluhan santri kecil kini bisa belajar Al-Qur’an dan Iqra dengan lebih semangat berkat bantuan yang disalurkan pada 9 Februari lalu.
Tak ada yang lebih menyentuh hati daripada melihat senyum anak-anak saat mereka menerima Al-Qur’an baru.
Di TPQ Darul Qur’an Wal Huffadz, jalan Iskandar Muda RT 30 Nunukan Barat, kebahagiaan itu terpancar dari wajah puluhan santri kecil ketika bantuan Al-Qur’an dan Iqra tiba.
Bantuan ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa STIT Ibnu Khaldun Nunukan dan BMH (Baitul Maal Hidayatullah).
“Alhamdulillah, anak-anak tampak sangat bersemangat dalam belajar Al-Qur’an selama ini. Apalagi ketika mereka tahu dibawakan Al-Qur’an dan Iqra baru dari BMH,” ungkap Bambang Susilo, perwakilan mahasiswa STIT Ibnu Khaldun Nunukan, dengan nada penuh syukur (9/2).
Bagi para pengajar—yang juga mahasiswa STIT Ibnu Khaldun—kegiatan mengajar di TPQ ini bukan sekadar rutinitas.
Ini adalah panggilan hati untuk menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini kepada generasi muda. Namun, tantangan selalu ada. Keterbatasan sarana seperti Al-Qur’an dan Iqra sering kali menjadi hambatan dalam proses belajar-mengajar.
Kehadiran bantuan ini pun disambut dengan rasa syukur mendalam bagi penerima manfaat.
“Terima kasih banyak kepada BMH dan donatur. Semoga pahala kebaikan ini terus mengalir melalui manfaat yang diberikan,” tambah Bambang, dengan mata berkaca-kaca.
Komitmen BMH
Sementara itu, Kadiv Prodaya BMH Kaltara, M. Noer Komara, menjelaskan bahwa penyaluran Al-Qur’an ini adalah bagian dari komitmen BMH untuk terus mendukung lembaga-lembaga keislaman di daerah pedalaman Kalimantan Utara.
“Masih banyak pesantren, TPQ, masjid/musholla, dan majelis ta’lim yang membutuhkan Al-Qur’an dan Iqra. Kami akan terus berupaya memenuhi kebutuhan ini,” ujarnya dengan nada penuh tekad.
Bantuan Al-Qur’an dan Iqra ini bukan hanya sekadar hadiah, tetapi juga simbol cahaya ilmu yang ditanamkan di hati anak-anak pelosok. Dalam setiap lembarannya, tersimpan harapan besar untuk masa depan umat yang lebih baik.
“Semoga langkah kecil ini menginspirasi lebih banyak pihak—mahasiswa, profesional, maupun pecinta dunia filantropi—untuk turut berkontribusi,” imbuh Komara.
Pada hakikatnya menanamkan nilai-nilai kebaikan di usia dini adalah investasi paling berharga bagi generasi mendatang.
“Mari bersama-sama menebar cahaya Al-Qur’an ke seluruh penjuru negeri,” tutup Komara.*
![](https://beritaunggulan.com/wp-content/uploads/2024/08/BannerBaitulwakaf1500x150-070724cropp930x130.jpg)