Membawa Berkah Wakaf ke Rumah: Pengalaman Siswa SMA DTBS saat Libur Lebaran

BERITAUNGGULAN.COM, BANDUNG — Libur Lebaran bagi para siswa SMA Daarut Tauhiid Boarding School (DTBS) tak hanya dimaknai momen pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga. Bagi mereka, ini adalah kesempatan untuk mengamalkan nilai-nilai yang telah tertanam selama menempuh pendidikan di sekolah boarding berbasis wakaf tersebut.

Meski berada di rumah masing-masing, kedisiplinan dalam beribadah dan aktivitas sehari-hari tetap mereka jaga. Seolah ritme kehidupan di asrama tetap berjalan dalam diri mereka.

Salah satu siswa, Arfan (17), mengungkapkan bahwa kebiasaan yang sudah terbangun selama bersekolah di Daarut Tauhiid secara alami terbawa hingga ke rumah. Mulai dari bangun sebelum subuh, menjalankan tahajud, tilawah, hingga membiasakan diri untuk tetap produktif sepanjang hari.

“Di sekolah, kami sudah terbiasa menjalani hari dengan disiplin, terutama dalam ibadah. Jadi, saat pulang ke rumah, pola itu tetap terbawa. Orang tua saya juga senang melihat saya tetap teratur meskipun sedang libur,” tutur Arfan yang berasal dari Tasikmalaya.

Hal serupa dirasakan oleh Nabila (16) yang merasa keberkahan bersekolah di atas tanah wakaf memberikan dampak besar dalam kehidupannya. Ia percaya bahwa lingkungan yang dikelola dengan niat ibadah membuat kebiasaan baik lebih mudah melekat.

“Saya merasa ada keberkahan tersendiri saat bersekolah di Daarut Tauhiid. Di rumah pun saya tetap merasa tenang dan nyaman menjalankan kebiasaan yang saya pelajari di sekolah. Bangun subuh tepat waktu, menjaga adab dengan orang tua, dan mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat,” ujar Nabila yang menghabiskan libur Lebaran di Bogor.

Selain menjaga ibadah, para siswa juga tetap menjalankan kebiasaan hidup mandiri yang mereka pelajari di asrama. Mulai dari membersihkan rumah, membantu orang tua, hingga menyusun jadwal harian agar waktu tidak terbuang sia-sia. Bagi mereka, disiplin bukan sekadar aturan sekolah, tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup.

Libur Lebaran bagi para siswa SMA DTBS bukan berarti jeda dari kedisiplinan dan nilai-nilai kebaikan. Justru, ini menjadi ajang pembuktian bahwa apa yang mereka pelajari selama ini bukan hanya teori di sekolah, tetapi telah menjadi bagian dari diri mereka. Dengan keyakinan bahwa keberkahan tanah wakaf turut membentuk karakter mereka, para siswa menjalani liburan dengan tetap menjaga nilai-nilai yang telah tertanam.

“Saya berharap bisa terus menjaga kebiasaan ini. Bukan hanya saat di sekolah atau di rumah, tapi juga di mana pun saya berada nanti,” tutup Arfan dengan penuh keyakinan. (Cahya) [ ]

 Dok foto: Daarut Tauhiid