Menggali Inspirasi Moderasi Beragama dari Kebijakan Multikulturalisme Australia

Menggali Inspirasi Moderasi Beragama dari Kebijakan Multikulturalisme Australia

BERITAUNGGULAN.COM, Selama sepekan, dari 27 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025, Wardah Nuroniyah, Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bersama tim peneliti dari Indonesia, melakukan penelitian bertajuk Diaspora Communities and Religious Moderation in a Secular System: State, Religion, and Indonesian Society in Australia. Penelitian ini berfokus pada komunitas diaspora Indonesia di Sydney, Australia, untuk mempelajari pendekatan multikulturalisme yang diterapkan negara tersebut.

Menurut Wardah, yang juga merupakan Instruktur Moderasi Beragama Kementerian Agama RI, pendekatan Australia dalam mengelola keberagaman patut menjadi bahan pembelajaran. Pemerintah Australia menjalankan kebijakan multikulturalisme yang menekankan penghormatan terhadap keragaman budaya, bahasa, ras, dan agama.

“Indonesia sebagai negara multikultural menghadapi tantangan serupa, seperti intoleransi dan diskriminasi. Dengan mempelajari elemen positif dari Australian Values, kita bisa memperkuat program moderasi beragama di Indonesia,” jelas Wardah.

Beberapa poin penting dari penelitian ini adalah:

  1. Nilai Bersama sebagai Titik Temu
    Pendekatan Australian Values mengedepankan nilai-nilai universal seperti keadilan, kesetaraan gender, kebebasan berpendapat, dan tanggung jawab bersama. Indonesia dapat mengadopsi pendekatan ini untuk membangun harmoni sosial yang lebih kuat.
  2. Strategi Edukasi dan Sosialisasi
    Di Australia, nilai-nilai multikultural diajarkan melalui kurikulum sekolah, kampanye media, dan pelatihan untuk pendatang. Pendekatan serupa dapat diadaptasi di Indonesia untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang pentingnya toleransi.
  3. Pemanfaatan Teknologi
    Sebagai salah satu negara pengguna media sosial terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar untuk menyebarkan pesan moderasi beragama melalui platform digital.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa kebijakan multikultural Australia bisa menjadi inspirasi, namun harus disesuaikan dengan konteks lokal Indonesia, termasuk peran agama yang sangat signifikan dalam kehidupan masyarakat.