Menjadi Siswa dan Santri: Kebahagiaan Siswa SMK Daarut Tauhiid Bersekolah di Tanah Wakaf

BERITAUNGGULAN.COM, BANDUNG — Bagi para siswa SMK Daarut Tauhiid, sekolah bukan sekadar tempat menimba ilmu, tetapi juga ladang keberkahan. Di lingkungan sekolah yang berdiri di atas tanah wakaf, mereka bukan hanya merasa sebagai pelajar, tetapi juga sebagai santri yang hidup dalam suasana pesantren.

“Di sini saya bukan hanya belajar mata pelajaran seperti di sekolah lain, tetapi juga mendapat pendidikan akhlak dan nilai-nilai spiritual. Saya merasa benar-benar dididik menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Rizki, salah satu siswa kelas XI.

SMK Daarut Tauhiid memang menawarkan lebih dari sekadar pendidikan vokasi. Dengan fasilitas yang lengkap dan guru-guru yang mengajar penuh dedikasi, para siswa mendapatkan pengalaman belajar yang menyeluruh. Mereka tidak hanya diasah keterampilannya sesuai jurusan, tetapi juga dibentuk karakternya melalui berbagai aktivitas keislaman.

“Saya bersyukur bisa sekolah di sini. Guru-gurunya sangat perhatian. Mereka bukan hanya mengajar, tapi juga membimbing kami seperti anak sendiri,” kata Aisyah, siswa kelas X. “Suasana pesantrennya terasa sekali, dari mulai kebiasaan salat berjemaah, mengaji, hingga adab sehari-hari yang selalu ditanamkan.”

Kesadaran bahwa sekolah mereka berdiri di atas tanah wakaf juga menumbuhkan rasa syukur tersendiri di hati para siswa. Mereka memahami bahwa keberadaan SMK Daarut Tauhiid adalah hasil dari para muwakif yang dengan tulus menyisihkan hartanya untuk pendidikan.

“Saya sering berpikir, tanpa adanya wakaf dari para muwakif, mungkin saya tidak bisa bersekolah di tempat sebagus ini. Ini membuat saya semakin semangat belajar,” ujar Fadhil, siswa kelas XII.

Kesadaran ini pun melahirkan tekad di hati mereka. Para siswa berjanji bahwa ketika kelak mereka telah dewasa dan memiliki penghasilan sendiri, mereka akan mengikuti jejak para muwakif yang telah berkorban demi pendidikan generasi setelahnya.

“Saya ingin suatu hari nanti bisa berwakaf juga. Walaupun mungkin belum bisa dalam jumlah besar, setidaknya saya ingin menyisihkan sebagian rezeki untuk keberlangsungan pendidikan seperti ini,” tutur Aisyah.

Bagi para siswa SMK Daarut Tauhiid, bersekolah di sini bukan hanya tentang mendapatkan ilmu, tetapi juga tentang memahami makna berbagi dan melanjutkan estafet kebaikan. Mereka tidak hanya ingin menjadi lulusan yang sukses, tetapi juga ingin menjadi bagian dari generasi yang peduli dan berkontribusi untuk umat.

Di atas tanah wakaf ini, mereka belajar, tumbuh, dan berjanji untuk meneruskan kebaikan. Sebuah janji yang tak hanya mengikat di dunia, tetapi juga bernilai abadi di akhirat. (Chaya)

Dok. foto: Daarut Tauhiid