BERITAUNGGULAN.COM, BANDUNG – (unisa-bandung.ac.id) Dalam rangka meningkatkan pengetahuan remaja mengenai pencegahan HIV serta memperkuat keyakinan diri mereka dalam menghadapi ancaman HIV/AIDS, Universitas ‘Aisyiyah Bandung melalui tim dosen keperawatan meluncurkan program pengabdian masyarakat bertajuk “GenreMU Say No to HIV”. Program ini berlangsung di SMA Muhammadiyah 5 Rancaekek, Kabupaten Bandung. Jum’at (07/02/2025)
Program ini didukung oleh Hibah RisetMU, sebuah inisiatif pendanaan dari Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan Muhammadiyah, serta berkolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas ‘Aisyiyah Bandung.
Dalam pelaksanaannya, tim dosen dan mahasiswa keperawatan Unisa Bandung memberikan edukasi komprehensif kepada siswa mengenai risiko perilaku yang dapat menyebabkan penularan HIV serta berbagai langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
Dr. Angga Wilandika, S.Kep., Ners., M.Kep., selaku ketua pelaksana, menyoroti kondisi peningkatan kasus HIV di kalangan remaja di Jawa Barat yang semakin mengkhawatirkan.
“Saat ini, kelompok usia muda menjadi perhatian utama dalam upaya pencegahan HIV. Melalui program ini, kami ingin membangun kesadaran remaja agar mereka mampu menjadi agen perubahan dalam lingkungan masing-masing,” ungkap Dr. Angga, Jumat (07/02/2025).
Selain itu, program ini juga didukung oleh dosen lain, seperti Salami, S.Kp., M.Kep., serta mahasiswa keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Bandung yang berperan aktif dalam merancang strategi edukasi dan memberikan pendampingan langsung kepada siswa.
Dr. Angga mengatakan bahwa kolaborasi antara dosen dan mahasiswa ini menjadi langkah penting untuk memastikan keberlanjutan program dan efektivitas penyampaian pesan kepada para remaja.
“Salah satu inovasi yang dihadirkan dalam program ini adalah pembentukan kelompok siswa “GenreMU Say No to HIV”, yang berfungsi sebagai peer educator dalam menyebarluaskan informasi tentang HIV/AIDS kepada teman sebaya. Dengan pendekatan ini, pesan pencegahan HIV diharapkan dapat menjangkau lebih luas dan diterima dengan lebih baik di kalangan remaja” terangnya.
Dr. Angga menambahkan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam program ini juga sejalan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman nyata dalam pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam menekan angka penyebaran HIV di kalangan remaja,” lanjutnya.
Diakhir, Dr. Angga juga berharap dengan strategi yang terstruktur dan berbasis edukasi, diharapkan banyak remaja yang memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya pencegahan HIV. [ ]
Dok foto : Unisa Bandung
