BERITAUNGGULAN.COM, BOGOR— Para santri dari pesantren Agro Indonesia mengikuti pelatihan bisa membaca Al Qur’an dalam 30 menit yang diselenggarakan di pesantren Agro Indonesia, di Ciapus kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam kegiatan yang diasuh ustad Achmad Farid tersebut belasan santri mengikuti pelatihan dengan antusias sejak pagi hingga siang hari.
Menurut ustad Farid, kemampuan membaca Alqur’an dengan baik dan benar menjadi kewajiban bagi semua Muslim. Karena itu diperlukan penguasaan teknik membaca yang benar. “Metode ini sudah dilakukan selama 23 tahun dengan tingkat keberhasilan 99,9 persen,” kata ustad Farid.
Pendiri lembaga Islamic Course Asy Syarif Jakarta ini juga menambahkan Dalam setiap pertemuan tatap muka, dilakukan dialog dengan peserta secara langsung. Diskusi ini menjadi sarana efektif untuk bertukar fikiran dan mengoreksi langsung kesalahan dalam pengucapan huruf dalam Alqur’an. Dalam setiap kelas yang dibuka jumlah peserta dibatasi 30 hingga 50 orang agar kegiatan belajar bisa lebih fokus. Kegiatan bisa membaca Al Qur’an 30 menit tersebut sudah dilakukan selama 24 tahun terakhir. Para peserta selain berasal dari Jabodetabek, juga dari sejumlah daerah yang ada di pulau Jawa, Sulawesi dan Sumatera.
Muhammad Abdulrahman, salah seorang santri asal Toli-Toli, Sulawesi Tengah peserta belajar membaca Al Qur’an mengakui, belum pernah mengikuti pelatihan serupa. Kegiatan ini sangat positif karena bukan hanya ditujukan bagi anak melainkan juga orang dewasa. Kegiatan ini sangat sesuai bagi usaha orang tuanya yang memiliki usaha taman pendidikan Al Qur’an di rumah. “Insya Allah akan dipraktekkan di rumah,” katanya.
Muhammad Thariq Athalah asal Bekasi juga mengakui metode ini sangat menyenagkan dan bermanfaat baginya. Selain itu metode tersebut dinilainya mudah dipelajari siapapun. Dirinya berharap dapat mengamalkan ilmu yang diperolehnya di kampung halamannya kelak.
Khairul Huda, kepala Operasional di Pesantren Agro Indonesia bersyukur dengan metode 30 menit yang disampaikan Achmad farid. ke depan para santri akan menjadi duta Al Qur’an di daerah masing masing. mayporitas para santri berasal dari sulawesi tengah, orang tua petani ke depan bisa mengemban tugas memberantas buta huruf dalam membaca Al Quran, pihaknya berterima kasih kepada Ustad farid yang telah berupaya membimbing para santri tersebut.
Selain belajar tatap muka, peserta juga mendapat buku petunjuk tentang belajar membaca Al Qur’an dalam 30 menit yang dapat dimiliki. Diharapkan setelah peserta mengikuti kegiatan pelatihan ini dapat mempraktekkannya di rumah secara rutin sehingga membaca Al Qur’an menjadi suatu yang menyenangkan dan mudah.
Pihaknya juga berterima kasih kepada YBM BRILiaN dan pesantren Agro Indonesia yang telah memberikan kesempatan bagi terlesenggaranya kegiatan mulia tersebut.
dok Foto: Beritaunggulan.com