Pembangunan Ekoriparian Mega Regency: Upaya Pemulihan dan Pelestarian Lingkungan

Pembangunan Ekoriparian Mega Regency: Upaya Pemulihan dan Pelestarian Lingkungan

BERITAUNGGULAN.COM, Di tengah pesatnya pembangunan infrastruktur dan layanan penunjang di perkotaan, kebutuhan akan ruang terbuka publik untuk interaksi sosial tetap dirasakan oleh masyarakat. Menyadari urgensi ini, Kelompok Tani Sadewa telah mengembangkan Ekoriparian Mega Regency di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kelompok masyarakat ini telah mengelola Mega Regency sejak 2018, memulai gerakan pengelolaan lingkungan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.

Inisiatif ini mendapatkan apresiasi tinggi dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Dalam kunjungannya ke Ekoriparian Mega Regency pada Senin, 13 Mei 2024, Menteri Siti menyatakan bahwa gerakan ini adalah bukti nyata dari pelaksanaan pembangunan hijau di Indonesia. Ia berharap bahwa fasilitas ini dapat menjadi pusat pendidikan lingkungan serta destinasi wisata edukasi bagi masyarakat Kabupaten Bekasi dan sekitarnya.

Ekoriparian Mega Regency adalah bagian dari program pengelolaan sempadan sungai dan badan air lainnya yang dilengkapi dengan infrastruktur hijau. Program ini tidak hanya berfokus pada pengelolaan air limbah tetapi juga pada pemberdayaan dan edukasi masyarakat. Sejak pembangunan dimulai pada tahun 2020, Mega Regency telah dilengkapi dengan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Wetland Biocord yang mampu mengolah air limbah domestik dari sekitar 600 kepala keluarga di perumahan tersebut.

Selain IPAL, Ekoriparian ini juga menyediakan fasilitas pujasera dan tempat pemancingan untuk mendukung program pemberdayaan dan penguatan ekonomi masyarakat. Fasilitas tambahan seperti Food Waste Biodigester juga dibangun untuk mendukung pengelolaan sampah organik.

Area ini juga dilengkapi dengan greenhouse dan kebun buah serta area hidroponik yang berfungsi sebagai zona ketahanan pangan bagi warga. Program ketahanan pangan ini mendapatkan dukungan dana desa, memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat.

Pada tahun 2024, Ekoriparian Mega Regency mendapatkan dukungan untuk pembangunan TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) sebagai bagian dari penerapan ekonomi sirkuler melalui program CSR dari dunia usaha. Ekoriparian Mega Regency adalah salah satu dari 12 ekoriparian yang telah dibangun sejak program ini diluncurkan pada tahun 2017. Secara keseluruhan, program ekoriparian telah melayani 16.800 kepala keluarga dan berhasil mengurangi beban pencemaran air sebanyak 255,48 BOD Ton per tahun.

Menteri Siti juga berkesempatan berdiskusi langsung dengan warga saat kunjungannya. Dari diskusi tersebut, ia memperoleh wawasan lebih lanjut mengenai keberhasilan dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan Ekoriparian Mega Regency. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan lingkungan yang lebih baik.

Keberhasilan Ekoriparian Mega Regency tidak hanya menunjukkan dedikasi masyarakat dalam menjaga lingkungan tetapi juga menginspirasi daerah lain untuk mengembangkan program serupa. Upaya ini menunjukkan bahwa dengan kerja sama dan komitmen bersama, pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dapat berjalan beriringan, menciptakan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang.